Senin 17 Sep 2018 15:51 WIB

Indohun Sukses Gelar Gerakan Nusa Bersama di Bandung

Puncak acara Nusa Bersama yaitu dengan menggelar 'Nusa Fun Run'

Koordinator Indohun Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D
Foto: Istimewa
Koordinator Indohun Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D

REPUBLIKA.CO.ID, Upaya untuk menyelamatkan dan mengembalikan fungsi Sungai Citarum memang harus terus dilakukan. Konsistensi inilah yang terus dijaga oleh Indonesia One Health University Network (Indohun).

Berbagai acara pun digelar demi menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan akibat pencemaran di Sungai Citarum yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Salah satu program yang diadakan Indohun tahun ini adalah dengan menggelar gerakan Nusa Bersama yang dipusatkan di Bandung sejak 2 hingga 9 September 2018.

Agenda pertama yang dilakukan yaitu menggelar Pelatihan Global Health Leader. Acara One Health in Action ini berlangsung di Hotel Aston Tropicana, Bandung, 2-6 September 2018. Pada tahun ini, pelatihan kepemimpinan khusus mengangkat tema Pelestarian Sungai Citarum. Pelatihan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai dinas yang terkait di 7 Kabupaten/ Kota yang dilalui oleh Sungai Citarum.

Pada pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapatkan beberapa materi terkait dengan kesehatan lingkungan tapi peserta juga diajak untuk berkerjasama dalam pembuatan rencana aksi strategis yang melibatkan berbagai pihak. Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor dalam pelestarian Sungai Citarum.

Pelatihan ini dilakukan selama 5 hari dengan 4 hari di dalam kelas dan 1 hari di lapangan. Di dalam kelas, peserta tidak hanya mendengarkan beberapa materi namun, mereka juga membagikan pengalaman mereka yang terkait dengan sungai citarum.

Selain itu, peserta juga bersama-sama mengunjungi 3 sektor di Sungai Citarum, yakni sektor 1, 6, dan 21. Pelatihan ini juga melibatkan beberapa pihak yakni, Kodam III Siliwangi dan Institut Teknologi Bandung serta pembicara yang hadir berasal dari Dansektor 21, Universitas Indonesia, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Menyusul agenda kedua yakni Pameran Seni dan Fotografi "Reflecting Citarum" yang digelar 7-8 September, yang dirangkai dengan kegiatan One Summit bertajuk "Sustainable Efforts and Collaboration in Restoring Citarum River" pada 8 September.

Lomba Fotografi dengan thema “Reflecting Citarum” menjadi salah satu sarana untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang sungai Citarum, positif maupun negatifnya. Dari total 115 foto yang masuk, 30 foto yang terpilih juga dipamerkan dalam pameran yang bertajuk “Reflecting Citarum” di Galeri Soemardja. Panelis juri kompetisi fotografi terdiri dari Perhimpunan Amatir Fotografi Bandung, fotografer senior Harian Kompas Arbain Rambey, serta kurator seni Bob Edrian.

“Saya pernah beberapa kali mengunjungi Citarum, pertama pada saat saya menjadi mahasiswa di Teknik Sipil ITB pada tahun 1978. Dahulu kondisi Citarum masih sangat bersih. Foto-foto yang dipamerkan di photography exhibition ini tidak hanya foto-foto seni tetapi juga banyak foto-foto jurnalistik yang menggambarkan keadaan Citarum saat ini,” ungkap Arbain Rambey, salah satu juri lomba fotografi.

Sementara agenda Indohun One Summit yang digelar di Gedung CRCS ITB menghadirkan para pembicara antara lain, Koordinator Indohun Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D, dr. Trevino A. Pakasi, dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid, Ir. Sanggono Adisasmito, Ph.D, Prof. Ir. Muhammad Syahril Badri Kusuma, Ph.D, Cornellius Helmy Herlambang, Prof. Setiawan Sabana, Irma Hutabarat, Eric Palguna, serta Ben Laksana & Rara Sekar.

Dalam paparannya Wiku Adisasmito mengatakan, dulu orang bisa berperang karena minyak atau Blood for Oil, maka di masa depan yang akan terjadi adalah peperangan Blood for Water. "Presiden Joko Widodo ketika meninjau Sungai Cisanti juga prihatin dengan banyaknya kandungan merkuri di sungai ini," kata Wiku dalam rilisnya, Senin (17/9).

Sementara salah satu pembicara lainnya Ben Laksana menambahkan, membiasakan diri untuk ramah lingkungan dari kecil bukanlah hal yang mudah. Isu sampah ini menjadi isu kemanusiaan karena masyarakat miskin lah yang menjadi korban dari isu sampah.

"Tantangan dari kita sendiri adalah apakah kita peduli pada lingkungan," kata Ben.

Puncak acara Nusa Bersama yaitu dengan menggelar  'Nusa Fun Run' yang berlangsung pada Ahad (9/9) dengan mengambil lokasi start dan finish di lapangan parkir Saraga (Sarana Olahraga) ITB. Sebanyak 1.029 pelari amatir dan profesional ikut ambil bagian di acara ini demi menggemakan kampanye selamatkan Sungai Citarum.

Sebelum berlari, seluruh peserta diberikan arahan mengenai keamanan dan beberapa gerakan sosial media yang dapat mereka ikuti, yakni gerakan swafoto dan foto beramai-ramai dengan caption yang sesuai dengan tema kesehatan lingkungan.

Sebanyak lebih dari 300 orang telah berpartisipasi dalam gerakan berbasis internet ini. Tidak hanya itu, lebih dari lima belas juta rupiah donasi juga telah berhasil terkumpul dari penjualan tiket 'Nusa Fun Run 2018' ini.

Dana donasi yang terkumpul ini akan disampaikan kepada komunitas peduli lingkungan dan peduli Citarum. Diharapkan dana tersebut diharapkan dapat berguna bagi program kerja nyata yang dilakukan komunitas lokal Jawa Barat dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar Citarum.

Sebagai program tahunan, program Nusa Bersama diharapkan akan kembali dilaksanakan pada tahun depan. Sesuai dengan visi Nusa Bersama, yaitu menggaungkan isu kesehatan yang berkaitan dengan manusia, hewan dan lingkungan di berbagai wilayah di Indonesia agar masyarakat ikut berperan aktif dan menjadi bagian dari solusi isu-isu tersebut.

Berbagai masukan dari masyarakat luas akan menjadi pertimbangan penting dalam penentuan tema dari Nusa Bersama selanjutnya. Melalui program Nusa Bersama peran Indohun dalam mendiseminasikan informasi kesehatan dengan cara yang menarik bagi orang awam dapat terus terlaksana dan berdampak positif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement