Selasa 18 Sep 2018 08:45 WIB

95 Warga Palestina Cedera dalam Bentrokan Tentara Israel

Tentara Israel menggunakan gas air mata dan menembakkan peluru.

Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana, File
Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Sedikitnya 95 orang Palestina cedera di perbatasan antara bagian utara Jalur Gaza dan Israel, Senin malam (17/9).

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Ashraf Al-Qedra mengatakan dari 95 orang yang cedera tersebut, 26 ditembak oleh tentara Israel dengan menggunakan peluru aktif. Sementara yang lain menderita sesak nafas setelah menghirup gas air mata.

Protes di bagian utara Jalur Gaza diselenggarakan oleh komisi tertinggi "Pawai Akbar Kepulangan", yang berpusat di Jalur Gaza, untuk menentang blokade Israel atas daerah kantung Palestina tersebut. Demonstran melempar batu dan membakas ban di dekat pagar perbatasan. Tentara Israel menggunakan gas air mata dan menembakkan peluru aktif untuk menanggapi.

Menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 177 orang Palestina, dan melukai 19 ribu orang lagi sejak 30 Maret, hari pertama "Pawai Akbar Kepulangan". yang diselenggarakan rakyat Palestina guna menentang blokade 12 tahun Israel. Warga Palestina juga menentang pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke kota suci sengketa, Yerusalem.

Berbagai upaya yang dilancarkan oleh Mesir dan Koordinator Khusus PBB Nickolay Mladenov sejauh ini telah gagal menengani kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok gerilyawan Palestina di Jalur Gaza, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement