Selasa 18 Sep 2018 13:39 WIB

Ekspor Jatim Alami Penurunan pada Agustus 2018

Penurunan terjadi karena nilai ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas ekspor impor.
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satrio Wibowo mengungkapkan, nilai ekspor Jawa Timur pada Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibandingkan Juli 2018, atau mencapai 1,869 miliar dolar AS. Penurunan terjadi karena nilai ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan, meski ekspor sektor migas meningkat.

Satrio menuturkan, ekspor komoditas nonmigas Jawa Timur pada Agustus 2018 menurun sebesar 4,17 persen, yaitu dari 1,80 miliar dolar AS menjadi 1,72 miliar dolar AS.

"Padahal nilai ekspor nonmigas menyumbang sebesar 92,12 persen dari total ekspor bulan ini," kata Satrio saat menggelar konferensi pers di Kantor BPS Jatim, Surabaya, Senin (17/9).

Sementara, kata Satrio, untuk ekspor komoditas migas Jatim, pada Agustus 2018 mengalami kenaikan sebesar 99,6 persen dibanding Juli 2018. Yaitu dari 73,80 juta dolar AS menjadi 147,33 juta dolar AS di Agustus 2018. Namun, komoditas migas ini hanya menyumbang 7,88 persen dari total ekspor Jatim pada Agustus 2018.

Satrio mengatakan, secara kumulatif ekspor Jatim Januari-Agustus 2018 sebesar 13,56 miliar dolar AS. Situasi tersebut naik sebesar 5,38 persen dibandingkan Januari-Agustus 2017 yang hanya sebesar 12,87 miliar dolar AS.

Satrio melanjutkam, untuk kelompok barang, golongan perhiasan/permata menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim pada Agustus 2018 dengan nilai transaksi sebesar 239,31 juta dolar AS. Ekspor golongan tersebut naik sebesar 13,48 persen jika dibandingkan transaksi Juli 2018.

"Untuk jenisnya, permata berkontribusi sebesar 13,90 persen pada total ekspor nonmigas Jatim bulan ini," ujar Satrio.

Di peringkat kedua, lanjut Satrio, adalah golongan barang tembaga, dan ketiga adalah golongan barang kayu. Adapun total ekspor tembaga juta 137,67 dolar AS, sedangkan barang kayu dan barang dari kayu sebesar 13,82 juta dolar AS.

Golongan komoditas perhiasan permata paling banyak diekspor ke Jepang dengan nilai sebesar 181,23 juta dolar AS. Sementara golongan barang tembaga terbesar dieskpor ke Malaysia sebesar 52,60 juta dolar AS, dan golongan barang kayu, utamanya diekspor ke Tiongkok dengan nilai 26,13 juta dolar AS.

Satrio juga mengungkapkan negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim pada Agustus 2018. Satrio mengatakan, Jepang merupakan negara utama ekspor Jatim pada Agustus 2018, disusul Tiongkok dan Amerika Serikat.

"Selama bulan ini, ekspor nonmigas ke Jepang mencapai 364,29 juta dolar AS, sedangkan ekspor ke Tiongkok dan Amerika Serikat berturut-turut mencapai 234,30 juta dolar AS dan 228,13 juta dolar AS," kata Satrio.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement