REPUBLIKA.CO.ID JAYAPURA - Tim Kirab Satu Negeri Gerakan Pemuda Ansor berhasil membuat catatan sejarah. Di Papua, tepatnya di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, tim kirab bersama masyarakat setempat, Senin (17/9/) sore, membentangkan Merah Putih yang luar biasa panjang.
Total panjangnya mencapai 1.500 meter. Keberhasilan tim membentangkan Merah Putih di area perbatasan ini adalah yang pertama kali di Indonesia sehingga berhasil mencatatkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kain Merah Putih sepanjang 1,5 kilometer ini dibawa ratusan pelajar serta perwakilan ormas di Papua. Warga Papua turut hadir menyemarakkan sepanjang rute dari Jayapura menuju Skouw-Wutung.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, dengan kegiatan ini pihaknya ingin menunjukkan bahwa persatuan di Papua masih kokoh. Dia semakin yakin bahwa rakyat Papua sangat mencintai Indonesia setelah melihat langsung perjalanan kirab yang dimulai dari Merauke, Minggu (16/9) lalu.
"Saya meyakini semangat nasionalisme dan kebangsaan warga Papua tidak pernah pupus," ujar Yaqut, Senin (17/9).
Kirab Satu Negeri digelar sebagai ikhtiar kecil GP Ansor untuk bersama-sama masyarakat membangkitkan rasa kecintaan Tanah Air. Hal ini penting karena akhir-akhir ini mulai muncul kelompok atau orang yang ingin mengubah konsesus kebangsaan.
Tak hanya itu, Yaqut juga menilai, ada sekelompok pihak yang menggunakan isu agama untuk kepentingan politiknya. "Hal ini sangat membahayakan keutuhan bangsa yang berdiri di atas kemajemukan," ujar Gus Yaqut, sapaan akrabnya.
Senior Manager MURI Yusuf Ngadri mengatakan, pembentangan bendera Merah Putih di tapal batas oleh Ansor ini adalah yang pertama kali di Indonesia. Dalam pencatatan MURI, ada kategori superlatif, unik, dan langka. Adapun pembentangan Merah Putih oleh Ansor termasuk kategori superlatif.
"Ansor dan Banser memiliki tekad kuat untuk terus menyatukan negeri dengan segala keberagamannya," ujar Yusuf.
Kapolda Papua Irjen Pol Martuanis Sormin menyambut antusias upaya menguatkan rajutan persatuan seperti yang dilakukan oleh Ansor. Langkah anak muda Nahdlatul Ulama (NU) ini perlu mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak untuk membentengi berbagai ancaman akhir-akhir ini.
Sebagai bentuk dukungan, Kapolda kemarin mengajak seluruh jajarannya mulai Wakapolda hingga Kapolres untuk hadir di lokasi acara. “Ini penting untuk menanamkan nasionalisme kepada generasi muda bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan plural,” ujarnya.
Bahkan terkait rekor MURI, menurut Kapolda, bukan yang subtansial karena terpenting adalah penanaman rasa cinta kepada bangsa dan negara. "Khusus untuk Papua, kita adalah bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia. Papua adalah kita, kita adalah Papua," kata dia.