Selasa 18 Sep 2018 16:43 WIB

Mandiri Utama Finance Luncurkan Produk Pembiayaan Syariah

Fokus pembiayaan otomotif syariah MUF hanya untuk kendaraan mobil.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
IIMS 2018. Mobil seri terbaru ditampilkan oleh ATPM pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JiExpo, Jakarta, Kamis (19/4).
Foto: Republika/ Wihdan
IIMS 2018. Mobil seri terbaru ditampilkan oleh ATPM pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JiExpo, Jakarta, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Utama Finance meluncurkan produk pembiayaan otomotif berbasis syariah bernama MUFSyariah. Dengan begitu, kini masyarakat dapat mengajukan kendaraan bermotor lewat skema syariah.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja berharap, produk tersebut dapat menjadi solusi pembiayaan penuh berkah bagi masyarakat  Indonesia. “Melalui MUFSyariah ini, kami berharap dapat memberi kemudahan bagi masyarakat muslim Indonesia pada khususnya, untuk memiliki kendaraan impian sesuai dengan prinsip dan tuntunan agama," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (18/9).

Sebelum meluncurkan MUFSyariah, terlebih dahulu perusahaan mendirikan Unit Usaha Syariah (UUS) dan telah mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 April 2018. "Hal itu karena, syarat bagi perusahaan pembiayaan yang ingin mengeluarkan produk syariah harus mempunyai UUS," kata Stanley.

Melalui produk MUFSyariah ini, kata dia, MUF menjadi perusahaan pembiayaan BUMN pertama di Indonesia yang telah siap memasarkan produk pembiayaan otomotif berbasis Syariah. Maka secara konsisten, MUF akan terus menghadirkan produk sesuai kebutuhan nasabah dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi seluruh stakeholder, masyarakat dan bangsa Indonesia. 

Stanley menargetkan, tahun ini pembiayaan syariah MUF mencapai Rp 50 miliar. "Karena kita kan baru mulai tawarkan produk ini sekitar Agustus, jadi sampai sekarang baru sekitar lima unit yang kita biayai pakai skema syariah. Kita nggak target banyak-banyak kita fokus pada perkenalannya dulu," kata dia.

Ia menambahkan, kemungkinan target besar akan dipatok pada tahun depan, namun perseroan belum bisa sebutkan angkanya karena masih dalam proses perhitungan. Meski begitu, Stanley menyebutkan, porsi pembiayaan syariah di 2019 kemungkinan sekitar lima sampai 10 persen dari total pembiayaan.

Pada tahap awal, produk MUFSyariah baru akan dipasarkan di delapan kantor cabang MUF, di antaranya di Jakarta, Tangerang, Subang, Magelang, Pekanbaru, dan lainnya.

"Kami akan perluas kesiapan produk, agar ke depan siap dipasarkan di 111 kantor cabang MUF. Kira-kira perlu satu sampai dua tahun hingga semua cabang bisa pasarkan produk ini," ucap Stanley.

Anak usaha Bank Mandiri ini menuturkan, saat ini fokus pembiayaan otomotif syariah MUF hanya untuk kendaraan mobil. Dengan begitu belum tersedia untuk pembiayaan motor.

"Kami telah siap tunjukkan produk pembiayaan mobil syariah. Dengan skema yang disesuaikan prinsip syariah berdasarkan rekomendasi Dewan Syariah Nasional (DSN)," katanya.

Dalam menjalankan produk terbarunya ini, MUF menggandeng Bank Syariah Mandiri (BSM). Maka nantinya, BSM akan mengucurkan modal kerja ke MUF sesuai kebutuhan.

"Market syariah sangat lebar. Sementara di perbankan syariah sendiri market share-nya baru 5,7 persen jadi room masih sangat besar. Apalagi kita satu grup, jadi kita akan dukung penuh, kalau perlu modal kita akan bantu sebab niat kita yakni perbesar ekonomi syariah di Indonesia," kata Direktur Utama BSM Toni EB Subari pada kesempatan serupa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement