REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 50 startup teknologi dan digital berlomba menampilkan karya terbaiknya dalam ajang ITB CEO Net Technopreneurship Festival 2018, Selasa (18/9). Dalam ajang tersebut, hadir sejumlah investor yang diharapkan dapat menjalin interaksi dengan dengan para startup.
Menurut Lead Indonesia Advisor Antler, Stig Traavik, Indonesia merupakan negara yang penuh dengan stratup potensial. Hal tersebut terlihat dari karya para startup yang mengikuti lomba.
"Para startup punya banyak ide cemerlang, kami percaya mereka bisa meraih sukses di masa depan. Salah satu yang kami nilai menarik adalah konsep farming 4.0,” ujar Stig kepada wartawan.
Stig mengatakan, pihaknya membawa pengalaman, mentoring hingga permodalan kepada para startup bisa berkembang lebih cepat. Namun, hal tersebut tidaklah cukup karena para technopreneur harus punya etos yang bagus mulai dari determinasi serta kerja keras.
"Ini bukan hanya soal ide, tapi soal eksekusi. Sehingga orang bisa percaya dengan ide tersebut,” katanya.
Sementara menurut Dekan Sekolah SBM ITB Kuntoro Mangkusubroto, pihaknya berupaya memberikan kesempatan kepada para stratup dari berbagai bidang untuk berinteraksi dalam ajang ini agar bisa berkembang. Salah satunya dengan menghadirkan Antler yang memiliki pendekatan menarik.
Para startup yang terpilih, kata dia, akan mendapat bekal untuk pengembangan senilai 4.000 dolar Amerika di dua bulan pertama. Kemudian di tahap berikutnya, startup tersebut akan mendapat bekal mentoring dari orang-orang berpengalaman disertai suntikan dana sebesar 10 ribu dolar AS.
“Para startup akan dibina secara bertahap hingga tahap IPO (penawaran saham),” katanya.
Menurut Direktur Kemahasiswaan SBM ITB, Sonny Rustiadi, pihaknya membawa investor. Salah satunya Antler, perusahaan generator startup dunia yang telah menghasilkan startup berkualitas. Pada kesempatan ini juga diundang investor lainnya yakni Sarana Jabar Ventura, Angel.id, PT NDE, Krigan Capital, Cofrina group, Sharing Vision, dan Forum Investasi FINT. Kegiatan ini didesain sebagai wadah bagi para pelaku usaha agar dapat berkolaborasi.
"Dari 50 startup, dipilih 15 startup yang melakukan pitching dihadapan dewan penilai,” katanya.