Rabu 19 Sep 2018 08:07 WIB

OIE Akui Sistem Kesehatan Hewan Indonesia Terbaik se-Asia

Sistem Kesehatan Hewan Indonesia berpotensi dikembangkan di negara lain

Red: EH Ismail
Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita dalam pertemuan akhir Komite Koordinasi Program (PCC) AIPEID di Ruang Rapat Utama I Ditjen PKH.
Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita dalam pertemuan akhir Komite Koordinasi Program (PCC) AIPEID di Ruang Rapat Utama I Ditjen PKH.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kesehatan Dunia (OIE)  mengakui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi Indonesia (iSIKHNAS) sebagai salah satu sistem informasi kesehatan hewan terbaik di Asia. Sistem tersebut dinilai berpotensi dikembangkan di negara lain. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita dalam pertemuan akhir Komite Koordinasi Program (PCC) AIPEID di Ruang Rapat Utama I Ditjen PKH.

Menurut Diarmita, awal Oktober tahun ini  iSIKHNAS akan dipaparkan oleh staf Ditjen PKH di OIE. Selanjutnya OIE melalui CIRAD (Lembaga Penelitian di Perancis) akan melakukan penilaian dampak iSIKHNAS terhadap sektor peternakan dan kesehatan di Indonesia.

Diarmita juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Australia yang telah bekerjasama untuk mengembangkan iSIKHNAS melalui program Australia – Indonesia Partnership for Emerging Infectious Diseases (AIP-EID) yang berakhir tahun ini.

Pertemuan PCC ini merupakan pertemuan tertinggi dalam sistem tata-kelola AIPEID yang dipimpin Ketua Bersama dari perwakilan Pemerintah Indonesia dan Perwakilan Pemrintah Australia. Pihak Indonesia dipimpin Dirjen PKH dan dari perwakilan Pemerintah Australia dipimpin oTim Chapman (First Assistant Secretary, Animal Biosecurity, Department of Agriculture and Water Resources, Australia), serta dihadiri pihak-pihak yang terlibat dalam kemitraan.