REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menargetkan peta jalan (roadmap) ekonomi syariah akan rampung pada akhir tahun ini.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, peta jalan ekonomi syariah akan fokus pada pengembangan industri halal domestik secara menyeluruh. "Kami ingin selesaikan secepatnya mudah-mudahan akhir tahun ini sudah ada, sehingga tahun depan perkembangan pengembangan industri halal itu lebih terkoordinasi dan lebih jelas arahnya," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (19/9).
Menurut Bambang, pengembangan industri halal di Indonesia masih berjalan sendiri-sendiri. Ia menginginkan Indonesia memiliki strategi dalam mengembangkan potensi industri halal yang besar di Tanah Air, sehingga Indonesia tidak hanya jadi pasar terbesar, namun juga produsen yang signifikan.
Selain itu, ia menilai salah satu kekurangan dalam industri halal dalam negeri yaitu kemampuan produksi, terutama manufaktur.
"Karena kita yang kuat di wisata halal, itu kan jasa. Tapi yang industri halal yang 'product-based' belum terlalu kuat," ujar Bambang.
Peta jalan ekonomi syariah sendiri merupakan perluasan dari peta jalan keuangan syariah oleh Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Presiden. Kepala Bappenas sendiri sebagai Sekretaris KNKS.
Salah satu tujuan penyusunan peta jalan ekonomi syariah tersebut adalah supaya ada pihak yang mengurusi industri halal, sehingga tidak bergerak sendiri-sendiri. Kerja sama antara regulator dan pelaku usaha, serta dikaitkan dengan badan penjaminan halal yang sudah ada, sangat diperlukan.
Peta jalan ekonomi syariah juga dinilai mampu mengembangkan sektor riil produk-produk halal, yang kemudian turut memajukan industri keuangan syariah.