Rabu 19 Sep 2018 13:08 WIB

Smart Farming 4.0, Masa Depan Pertanian Indonesia

Masa depan pertanian Indonesia adalah pertanian yang cerdas berbasis teknologi.

Red: Dwi Murdaningsih
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) meluncurkan Smart Farming 4.0 di Desa Battal, Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur. Ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional pada 24 September.

Smart Farming 4.0 merupakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi. Teknologi yang digunakan dalam Smart Farming 4.0 di antaranya Agri Drone Sprayer (Drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), Drone Surveillance (Drone untuk pemetaan lahan) serta Soil and Weather Sensor (Sensor tanah dan cuaca).

Teknologi karya anak bangsa ini merupakan hasil produksi RiTx, unit bisnis PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), sebuah perusahaan teknologi agrikultur dari Yogyakarta. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Samsul Widodo mengatakan, penerapan teknologi di sektor pertanian mampu meningkatkan potensi daerah.

“Teknologi seperti ini sangat perlu untuk pertanian di Indonesia. Agriculture bisa jadi agri-cool-ture dan menarik minat anak muda untuk bertani. Potensi daerah pun bisa meningkat,” ujarnya.