REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menilai isu masalah keamanan terkait transportasi di Jabar masih sangat penting. Selain itu, masalah pelayanan juga harus jadi perhatian.
"Masalah keamanan itu harga mati untuk selalu menjadi nilai utama dalam keselamatan. Setelahnya, adalah pelayanan yang sepenuh hati. Nah itu pesan dari Kementerian perhubungan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat memimpin Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Provinsi Jabar di Halaman Gedung Sate, Rabu (19/9).
Emil berharap, penyerapan anggaran dipercepat tanpa melanggar aturan-aturan. Emil mencotohkan, terkait keselamatan ini ia sudah mempersiapkan penganggaran untuk membeli pengamanan dengan teknologi silinder (roller berier). "Mudah mudahan dalam waktu dekat nanti bisa dipasang di titik titik yang dianggap rawan," katanya.
Kedua, menurut Emil, ia akan terus meningkatkan rencana-rencana. Terutama, untuk transportasi berbasis kereta. Yakni, untuk kota metropolitan di Bandung Raya maupun di Bodebek.
"Kami juga ada hibah dari pusat ada 50 bus yang nanti akan disebar ke daerah-daerah yang padat dengan pergerakan transportasi," katanya.
Emil menilai, kunci dari transportasi ini adalah kelancaran. Karena inflasi itu tergantung dari perhubungan. Urat nadi perekonomian, tergantung dari perhubungan.
"Kita masih kurang jalan tol idealnya tiga kali lipat, kereta api idealnya lima kali lipat, kalau itu dilaksanakan baru terjadi ideal koneksi di Jawa Barat," katanya.
Emil mengaku, belum melihat konsep terkait pembangunan Pelabuhan Patimban maupun Bandara di Sukabumi. Namun, pada dasarnya ia siap untuk memperbaiki dan menyempurnakan konsep.
"Selalu siap yah tapi kan baru sepekan lebih persis dua minggu saya dilantik jadi belum mengecek ke hal-hal detail seperti itu, tapi ketika dibutuhkan tidak masalah," katanya.