REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mulai tahun 2019 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan mengedepankan transfer pengetahuan atau replikasi inovasi pelayanan publik. Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa mengatakan replikasi sebagai bagian dari RPJMN 2020-2024.
Diah berharap di tahun 2024 dapat mewujudkan pelayanan publik kelas dunia melalui percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dengan menggunakan sarana inovasi pelayanan publik. Inovasi pelayanan publik saat ini masih merupakan sarana yang digunakan oleh negara-negara di dunia dalam perbaikan pelayanan secara berkelanjutan.
Berbagai institusi internasional seperti UNDESA (United Nations Department of Economic and Social Affairs), salah satu divisi PBB, secara rutin mengadakan forum tahunan sejak tahun 2003 bagi para stakeholders pelayanan publik sebagai sarana berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam pemberian pelayanan publik dan secara serius menghargai para pelayan publik yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perbaikan pelayanan publik melalui United Nations Public Service Awards (UNPSA).
Selain itu juga terdapat OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang sangat fokus pada pengembangan inovasi pelayanan publik melalui Observatory of Public Sector Innovation (OPSI) yang khusus melakukan kajian, seminar, workshop, menyusun annual report mengenai inovasi pelayanan publik dan bahkan juga mengadakan kompetisi semacam UNPSA, bekerja sama dengan Pemerintah Uni Emirat Arab, yaitu Call for Innovations.
"Melihat perkembangan yang nyata ini, kita tidak boleh tinggal diam," kata dia saat membuka Forum Replikasi Inovasi Pelayanan Publik 2018 di Surabaya, Selasa (18/9).
Diah menilai pentingnya Forum Replikasi dilaksanakan, sebagai salah satu media untuk saling belajar dan mendapatkan inspirasi dari praktik-praktik pelayanan publik yang sudah diakui kemanfaatannya.
Dalam Forum Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 di Surabaya, beberapa inovator dan kepala daerah akan menggali dan membagikan pembelajaran mengenai inovasi pelayanan publik yang telah diimplementasikan di daerahnya masing-masing.
Misalnya, Sekda Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat Gustaf Manuputty yang bercerita mengenai Inovasi 'Program Pengendalian Malaria melalui Sistem Early Diagnosis and Treatment (EDAT)'. Kabupaten Teluk Bintuni yang menjadi Juara I wilayah Asia dan Pasifik dalam UNPSA 2018 untuk kategori Reaching the Poorest and Most Vulnerable through Inclusive Services and Partnerships.
Selain itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berbagi mengenai Inovasi 'Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK)' dari Kabupaten Sragen yang menjadi runner up wilayah Asia dan Pasifik pada UNPSA 2015 untuk kategori Promoting Whole of Government Approaches in the Information Age. Dan juga Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga akan berbagi mengenai Kepemimpinan Inovatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur.