REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) DIY menargetkan selama 2018 ini program 'Sinau Pancasila' bisa menjangkau sekitar 8.800 orang. Mereka diharapkan bisa menjadi kader pelopor Pancasila.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto pada acara Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, di Mergangsan, Kota Yogyakarta. Pada kesempatan itu, ia menegaskan seiring dengan pelaksanaan program ini, bangsa Indonesia akan menyambut penyelenggaraan pemilihan umum pada 2019 mendatang.
Menurutnya, penyelenggaraan pemilu adalah momentum kedaulatan rakyat untuk menggunakan hak pilihnya. Komitmen bersama berbagai pihak dibutuhkan agar kepastian hak pilih rakyat bisa tersalurkan dengan baik.
"Semoga program Sinau Pancasila ini mampu menginspirasi penyelenggara pemilu dan masyarakat untuk bersama-sama wujudkan Pemilu 2019 yang bergembira, bermartabat, dan berbudaya. Dengan dasar ideologi Pancasila pula, kita bersama-sama berjuang dengan tidak menoleransi money politics," kata Eko.
Lebih lanjut Eko mengatakan Pancasila merupakan nilai luhur yang harus menjadi pedoman baik bagi penyelenggara pemilu maupun peserta pemilu. Ia mengingatkan agar dalam proses Pemilu 2019 nanti, bisa berjalan dengan lancar.
Termasuk dalam bermedia sosial, jangan sampai terjadi penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan beragam hal yang berbau SARA. "Wajah Pancasila harus kita kedepankan dengan saling menyayangi sesama warga bangsa dengan tidak melakukan hoax, fitnah, maupun ujaran kebencian," jelas dia.
Pancasila, kata Eko, harus dipedomani dalam pemilu dengan mengedepankan kepentingan bangsa. "Persatuan bangsa kita harus dijaga meskipun masyarakat memiliki pilihan politik yang berbeda. Pancasila juga harus kita jalankan untuk mengatasi semua masalah dengan rembugan, musyawarah, mufakat," katanya
Camat Mergangsan Budi Santosa mengatakan kegiatan Sinau Pancasila dihadiri oleh perwakilan siswa sekolah, LPMK, dan ketua RT/RW di wilayah setempat. Materinya terdiri dari penyampaian aspirasi dan kolaborasi interaksi antara konten dan konter ada tata laku lahiriah dan batiniah. "Kita harapkan ada pemahaman lintas generasi, agar Pancasila bisa selalu aktual," ujarnya.
Sementara itu warga Mergangsan, Haris, berharap dengan proses 'sinau' bersama soal Pancasila merupakan tindakan nyata yang bisa memberikan contoh seluruh calon wakil rakyat yang bersaing merebut suara rakyat secara benar. "Kita harapankan, elit dan tokoh seperti wakil rakyat, bisa menjadi teladan dalam berdemokrasi," kata Haris.