REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan Singapura telah menetapkan agen tenaga kerja, SRC Recruitment LLP berada di balik iklan pemasaran pekerja domestik asing (FDW) di pasar online atau marketplace, Carousell. Agen tenaga kerja tersebut telah mendapatkan penangguhan lisensi, dan tidak dapat merekrut pekerja domestik asing yang baru.
Kementerian Ketenagakerjaan Singapura melakukan investigasi terhadap agen tenaga kerja tersebut, karena diduga melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan. Komisioner untuk Agen Tenaga Kerja Kevin Teoh mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk melindungi pekerja domestik di Singapura.
"Kami sangat mengutuk iklan pemasaran pekerja domestik asing tersebut dengan cara yang tidak bermartabat," ujar Teoh dalam siaran pers, Rabu (19/9).
Teoh menilai, memasang iklan pekerja domestik asing di internet merupakan tindakan yang tidak pantas dan tidak bermartabat. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
"Kementerian telah mengambil langkah serius terkait hal ini, dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan penuntutan atas kesalahan agen tenaga kerja tersebut," kata Teoh.
Kementerian Ketenagakerjaan Singapura memberikan peringatan atas iklan rekrutmen tenaga kerja domestik asing di marketplace, Carousell pada 14 September 2018. Kemudian, Facebook juga memberikan peringatan kepada agen tenaga kerja terkait iklan tersebut. Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan Singapura juga telah meminta Carousell untuk menurunkan iklan itu.
Kementerian Ketenagakerjaan Singapura mengimbau seluruh agen tenaga kerja agar dapat menghormati kliennya, termasuk pekerja domestik asing. Kementerian dengan tegas memperingatkan kepada seluruh agen tenaga, agar tidak melakukan tindakan serupa yang dinilai tidak etis dan tidak bermartabat.
Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan Singapura telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia terkait kasus tersebut. Kementerian melaporkan bahwa kasus ini saat ini tengah diselidiki.