Kamis 20 Sep 2018 03:14 WIB

Olahraga Bisa Hilangkan Depresi, Orang Ini Membuktikannya

Ajang olahraga besar memberi para peserta motivasi tujuan yang kuat.

Red: Nur Aini
depresi. Ilustrasi
Foto: Fakeelvis @Flickr
depresi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Bukan rahasia lagi bahwa olahraga begitu baik untuk kesehatan, jadi bagaimana hal itu membantu membersihkan pikiran yang bermasalah?

Ketika Samantha Gould pertama kali didiagnosis dengan PTSD (gangguan stress pasca-trauma) dan gangguan depresi mayor, ia mengalami hal yang sulit. Namun, ia terus menjalani hidup seolah-olah semuanya baik-baik saja.

Sang veteran ini telah menghabiskan sebagian dari 10 tahun hidupnya di Angkatan Pertahanan sebagai spesialis kargo yang berbasis di kota Kandahar, Afghanistan, tempat serangan roket adalah pemandangan biasa. Setelah tugas itu, proses penyesuaiannya untuk masuk ke kehidupan biasa begitu sulit.

"Anda kembali dan semua lagu di radio berbeda. Anda merasa sangat sulit untuk bersantai ketika Anda pulang."

Semuanya tidak baik-baik saja, tentunya, dan Samantha menyadari bahwa hanya membuat kontak mata dengan orang asing bisa membuatnya marah. "Orang-orang melihat saya; saya rasanya ingin bilang, 'Saya selalu seperti ini'.”

Tak lama setelah diagnosanya pada 2016, ia termotivasi untuk berkompetisi dalam Olimpiade Invictus 2017. Peristiwa itu yang membuatnya tak bereaksi marah terhadap kejadian sehari-hari dan tak larut dalam minuman beralkohol.

Samantha, yang baru-baru ini dibebaskan secara medis, mengaitkan partisipasinya dalam kompetisi angkat besi dengan proporsi pemulihannya yang signifikan.

"Saya memacu otot saya sekeras yang saya bisa secara fisik, yang berarti saya harus fokus pada satu hal dan satu hal itu saja.”

"Tidak ada ruang untuk memikirkan semua hal lain yang sedang terjadi."

Menurut dokter olahraga Geoff Thompson, pada tingkat fisiologis, manfaat aktivitas fisik untuk orang-orang yang menghadapi situasi yang menantang terbukti dengan sendirinya. "Tak ada sedikitpun dari kehidupan kita yang tidak membaik dengan adanya latihan, asalkan itu dilakukan dengan cara yang paling tepat," katanya.

Dr Thompson telah berkeliling dunia sebagai dokter dan konsultan untuk Komite Paralimpik Australia dan berulang kali menemukan bahwa ajang olahraga besar memberi para peserta motivasi tujuan yang kuat. Kliennya terkadang terkejut mengetahui bahwa latihan dan partisipasi dalam olahraga tim yang kuat adalah pemicu yang berguna. Hal itu bertentangan dengan stereotip utama yang mengaitkan disabilitas, katanya.

"Endorfin adalah pereda nyeri yang kuat serta sesuatu yang membuat kita, seiring waktu, berulang kali termotivasi untuk berolahraga.”

"Secara statistik hal itu menunjukkan bahwa depresi berkurang, ada lebih sedikit alkohol dan penyalahgunaan zat, dan tentu saja olahraga teratur bisa membantu mengelola tantangan tersebut.”

"Ini menumpulkan respos fisiologis kita terhadap stres sehingga kita cenderung memiliki tanggapan besar dalam tubuh kita akan perubahan detak jantung atau berkeringat atau hal-hal seperti itu.”

“Daftarnya masih panjang lagi.”

Gangguan yang bermanfaat

Bagi Samantha, partisipasi berkelanjutan dalam kompetisi itu telah terbukti sebagai pengalih perhatian dari kebisingan di kepalanya. "Saya kira olahraga apa pun akan memiliki jenis reaksi yang sama, dan sejak saat itu, saya telah menemukan bahwa banyak orang yang melakukannya.”

"Saya mulai berlari, dan semuanya." Ia akan berkompetisi dalam cabang angkat besi lagi tahun ini.

The Invictus Games akan diadakan di Sydney dari 20 hingga 27 Oktober 2018. ABC adalah lembaga penyiaran resmi dari ajang olahraga tersebut tahun ini.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-09-19/olahraga-ternyata-bisa-bantu-atasi-depresi/10283380
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement