REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik penjualan pekerja rumah tangga (PRT) asal Indonesia yang ditayangkan di situs e-niaga Carousell di Singapura dinilai mengusik nilai kemanusiaan. Karena itu, pemerintah Indonesia melalui Atase Ketenagakerjaan KBRI Singapura telah melayangkan surat protes ke pemerintah Singapura untuk menindaklanjuti isu ini.
"Yang diiklankan bukan hanya WNI tetapi PRT dari negara lain, tetapi yang bereaksi keras adalah Indonesia. Cara memperdagangkan pekerja seperti ini kan mengusik nilai kemanusiaan kita," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Rabu (19/9)
Kasus itu sedang diselidiki oleh Kementerian Tenaga Kerja Singapura yang melalui pernyataan di laman Facebook resminya menyatakan telah "menyadari adanya kasus sejumlah pekerja rumah tangga dari luar negeri dipasarkan secara tidak patut".
"Kami tengah menyelidiki kasus ini, dan telah mengatur agar penawaran ini dicabut," sebut Kementerian Tenaga Kerja Singapura.
Penawaran jasa PRT itu diunggah oleh pengguna bernama @maid.recruitment dan disertai gambar wajah calon pekerja rumah tangga, yang diduga berasal dari Indonesia. Menurut Iqbal, Kemlu RI ikut mendalami kasus ini dengan meminta akses ke beberapa WNI yang fotonya sempat diunggah dalam situs daring tersebut dan kini telah mengantongi identitas para WNI yang diiklankan.
Kemlu juga telah berkoordinasi dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan WNI dalam praktik ini.
"Kita harapkan kasus ini tidak terjadi lagi di masa mendatang," tutur Iqbal.