Kamis 20 Sep 2018 10:05 WIB

Pelantikan Enam Kepala Daerah Jabar Diawali Historical Walk

Perjalanan dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Para kepala daerah terpilih yang akan dilantik, bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah pejabat lainnya, melakukan Historical Walk dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (20/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para kepala daerah terpilih yang akan dilantik, bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah pejabat lainnya, melakukan Historical Walk dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak enam kepala daerah di Jawa Barat dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Kamis (20/9). Pelantikan kepala daerah ini akan dilakukan di Gedung Merdeka yang diawali dengan historical walk dari Hotel Savoy Homan.

Prosesi jalan kaki ini dimulai sekitar pukul 08.50 WIB yang diawali dengan sejumlah siswa yang menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Paskibraka. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin perjalanan dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka. Para kepala daerah terpilih pun mengikuti di belakangnya dengan menggunakan pakaian dinas upacara besar (PDUB) berwarna putih.

(Baca: Hamil, Bupati Purwakarta Batal Naik Delman Saat Pelantikan)

Tampak enam kepala daerah beserta wakilnya yang akan dilantik. Enam kepala daerah tersebut yakni Bupati Bandung Barat beserta wakilnya Aa Umbara dan Hengky Kurniawan, Bupati Sumedang beserta wakilnya Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan. Kemudian Wali Kota Sukabumi serta wakilnya Achmad Fahmi dan Andri Setiawan, Wali Kota Bandung beserra wakilnya Oded M. Danial dan Yana Mulyana. Serta Bupati Purwakarta dan wakilnya Anne Ratna Mustika - Aming juga Wali Kota Bekasi dan wakilnya Rahmat Effendi - Tri Ardhianto.

Historical Walk ini dimaksudkan untuk membawa semangat Konferensi Asia Afrika yang menjadi momen bersejarah di Kota Bandung. Sebab hal Itu juga yang dilakukan para delegasi dari negara-negara di benua Asia dan Afrika pada 63 tahun yang lalu.

Setelah prosesi Historical Walk, para kepala daerah dan tamu undangan memasuki Gedung Merdeka untuk menjalani upacara pelantikan. Jalan Asia Afrika pun ditutup sementara oleh pihak kepolisian.

Pihak kepolisian sendiri mengerahkan 850 personil untuk mengamankan proses pelantikan ini. Polisi disebar di sekitar lokasi acara untuk mengatur lalu lintas dan menjaga keamanan acara.

Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Agung Reza  mengatakan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas selama berlangsungnya acara. Hal ini dilakukan untuk kelancaran lalu lintas.

Usai upacara, rencananya para kepala daerah akan diarak menggunakan delman atau andong dalam pawai menuju Gedung Sate. Iring-iringan bandros pun dikerahkan untuk memgangkut tamu undangan.

"Karena nanti pakai andong. Tapi kalau situasi bisa dilajur kanan Braga Pendek satu sisi bisa digunakan. Tamblong sekarang sudah mulai diurai. Dalam kaum. Sampai kegiatan selesai," kata Agung di sela-sela pengamanan acara.

Ada 14 delman dan tukuh bandros yang akan digunakan oleh rombongan. Pihak kepolisian pun sudah menyebar anggota ke sejumlah persimpangan yang akan dilalui iring-iringan delman yang membawa kepala daerah. Saat rombongan lewat, jalan akan ditutup dan kemudian dibuka kembali.

Ia memperkirakan prosesi pawai ini akan menghabiskan waktu dua jam hingga tiba di Gedung Sate. Rencananya pawai kepala daerah dengan menggunakan delman akan melawati rute yang dimulai dari Gedung Merdeka -Jalan Cikapundung -jalan Braga -Viaduct - Jalan Wastukancana - Jalan Riau -Jalan Dago- Jalan Diponegoro dan berakhir di Gedung Sate.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement