Kamis 20 Sep 2018 14:30 WIB

Mentan: Ekspor Produk Hortikultura Tertinggi dalam 15 Tahun

Sejak dua tahun terakhir, Kementan menyiapkan bibir hortikultura Rp 5,5 triliun.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman tengah meninjau tanaman holtikultura di Balai Tanaman dan Sayuran (Balitsa) Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (20/9).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman tengah meninjau tanaman holtikultura di Balai Tanaman dan Sayuran (Balitsa) Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengklaim ekspor produk hortikultura di Indonesia tertinggi sepanjang 15 tahun terakhir. Pertumbuhannya sebanyak 24 persen pada 2017 lalu. 

Hal itu ia sampaikan saat melepas ekspor hortikultura ke 11 negara di seluruh Indonesia dalam acara Spekta Hortikultura di Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran (Balitsa) Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (20/9). "Bukan kerja yang mudah, kita sudah kerja keras, banyak biaya dipangkas yaitu perjalanan dinas, kantor, seminar, beli motor dan mobil demi petani," ujarnya. 

Ekspor produk hortikultura dilakukan Kelompok Tani Alamanda ke negara Asia dan Timur Tengah. Dengan nilai kontrak ekspor tanaman hias dracaena 306 ribu set. Selain itu, Gabungan kelompok tani Wargi Panggupay bersama CV Fortuna Agro Mandiri ekspor buncis dan tomat 600 ton ke Singapura.

Ia menuturkan, beberapa waktu silam presiden Joko Widodo memerintahkan menyiapkan bibit unggul. Hal ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi. 

Sejak dua tahun terakhir pihaknya telah menyiapkan bibit hortikultura senilai Rp 5,5 triliun untuk ditanam. Kemudian, bibit tersebut dipanen dan diekspor ke 11 negara.

Dirinya mengklaim beberapa keberhasilan yang diperoleh yaitu produktivitas komoditas cabai naik dua kali lipat. Selain itu, produksi bawang putih dan merah bisa ditekan hingga 60 persen. 

Salah satu yang membantu produksi adalah penggunaan teknologi. "Kita tidak dapat bersaing dengan negara lain tanpa teknologi dan inovasi," ungkapnya. 

Menurutnya, langkah yang ditempuh untuk menjaga pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan melakukan ekspor dan investasi. Ke depan, kata Amran, lembaganya akan meningkatkan jumlah bibit hortikultura khususnya bawang putih, cabai dan lainnya. "Sekarang harga cabai stabil bahkan bawang standar, tolong percepatan dilakukan ekspor, itu bisa menyelamatkan devisa," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement