Kamis 20 Sep 2018 16:22 WIB

Cina Ingin Pertahankan Kerja Sama Ekonomi dengan Pakistan

Penasihan PM Pakistan mempertanyakan keuntungan Koridor Ekonomi Cina-Pakistan

Rep: Lintar Satria/ Red: Budi Raharjo
Peta one belt one road, obor yang merupakan jalur sutra baru dinisiasi Cina
Foto: linkedin
Peta one belt one road, obor yang merupakan jalur sutra baru dinisiasi Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina ingin mempertahankan kerja sama ekonomi dengan Pakistan. Pasalnya baru-baru ini Pakistan ingin mengevaluasi lagi pinjaman yang diberikan Cina karena beban utangnya dinilai memberatkan.

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kedua negara harus bisa mempertahankan rasa saling percaya dalam membangun Koridor Ekonomi Cina-Pakistan. Hal ini Xi katakan saat bertemu dengan Panglima Pakistan Qamar Javed Bajwa di Beijing.

"Cina dan Pakistan harus sepenuhnya mendukung kepentingan utama masing-masing," kata Xi, seperti dilansir dari South China Morning Post, Kamis (20/9).

Dalam kesepakatan kerja sama Koridor Ekonomi Cina-Pakistan tersebut Negeri Tirai Bambu memberikan pinjaman sebesar 62 miliar dolar AS kepada Pakistan. Dana pinjaman tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur seperi memperlebar pelabuhan Gwadar, jalan raya dan rel kereta api yang menghubungkan Provinsi Xinjiang, Cina, ke Laut Arab.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik dan industri lainnya. Kunjungan Jendral Qamar Javed ini menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi Pakistan ke Cina setelah pergantian pemerintahan pada Agustus lalu.

Perdana Menteri Pakistan yang baru Imran Khan membentu komite berjumlah sembilan orang untuk mengevaluasi kerja sama ekonomi ini. Penasihan Perdana Menteri Pakistan bidang perdagangan mempertanyakan keuntungan Pakistan dari Koridor Ekonomi Cina-Pakistan.

Pada akhir pekan lalu Cina dan Pakistan sepakat mengundang pihak ketiga dalam kesepakatan kerja sama ini. Para pakar menilai langkah tersebut untuk mengurangi kekhawatiran Pakistan bahwa Cina akan mendorong mereka ke dalam tumpukan htang.

Dalam pertemuan ini Xi dan Bajwa juga membahas tentang kerja sama militer antara kedua negara. Kerja sama militer ini untuk melawan terorisme dan menjamin keamanan kesepakatan ekonomi Cina-Pakistan.  

Militer Pakistan memiliki sejarah panjang dalam melakukan kudeta dan memengaruhi politik lokal. Menurut ahli Asia Selatan dari Shanghai, Wang Dehua, militer Pakistan sudah lama menjadi sekutu dekat Cina.

"Khan dan partainya PTI memenangkan pemilu untuk pertama kalinya mengalahkan politik dinasti yang berkuasa di Pakistan, mereka mendapat dukungan dari militer dan militer Pakistan selalu menjadi selalu menjadi kekuatan pendukung hubungan Cina-Pakistan," kata Dehua. n

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement