REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengatakan tim kampanye nasional bakal capres-cawapres belum sepenuhnya lengkap. KPU memberi waktu hingga Jumat (21/9) kepada masing-masing tim bakal capres-cawapres untuk melengkapi struktur tim kampanye.
“Nanti mereka (masing-masing tim bakal capres-cawapres) menyerahkan data baru siapa saja, ketua baru siapa dan sebagainya,” kata Ilham kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).
Selain belum melakukan pembaharuan tim kampanye nasional, masing-masing bakal capres-cewapres juga belum menyampaikan perubahan visi dan misi. Menurut Ilham, visi dan misi yang diserahkan masing-masing tim masih sama sebagimana yang disampaikan saat pendaftaran bakal capres-cawapres. "Iya masih sama belum ada perbaikan," kata dia.
Pada Kamis sore, KPU akan menetapkan secara resmi dua pasangan bakal capres-cawapres menjadi pasangan capres-cawapres Pemilu 2019. Selanjutnya, pasangan capres-cawapres akan melakukan pengambilan nomor urut pada Jumat (21/9) malam.
Kamis malam ini
Djoko Santoso. (Republika)
Koalisi Indonesia Adil Makmur siap menyerahkan susunan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke KPU pada Kamis malam. Koalisi Indonesia Adil Makmur telah merampungkan tim kampanye.
Ketua Badan Pemenangan Koalisi Indonesia Adil Makmur Djoko Santoso rencananya susunan Badan Pemenangan tersebut akan didaftarkan ke KPU pada Kamis sore namun batal. Hal itu menurut dia karena KPU pada pukul 16.00 WIB mengadakan rapat internal tertutup penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Struktur dan jumlah anggota insya Allah sudah selesai," ujar Djoko di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis.
Namun, dia mengatakan sebanyak 800 anggota Badan Pemenangan tersebut masih harus difinalisasi kembali. Hal itu untuk menampung antusiasme masyarakat masuk dalam tim kampanye.
Menurut dia, sebenarnya pihaknya tidak ingin anggota Badan Pemenangan terlalu banyak namun antusias masyarakat dari kalangan organisasi kemasyarakatan (ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun kalangan milenial ingin masuk. "Paling tidak, anggota tim pemenangan ini 30 persen dari aspirasi masyarakat," katanya.
Djoko mengatakan untuk tim pemenangan di daerah akan otomatis terbentuk setelah di tingkat pusat didaftarkan ke KPU.