Kamis 20 Sep 2018 20:29 WIB

Kegalauan Golkar Soal Nomor Urut untuk Jokowi-Ma'ruf

Nomor urut capres-cawapres berpotensi pengaruhi promosi nomor urut partai.

Rep: Fauziah Mursid, Rizky Suryarandika, Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Paulus
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Paulus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengaku dilematis jika dimintai pendapatnya terkait pilihan nomor urut satu atau dua untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal itu lantaran nomor urut pasangan capres-cawapres berpotensi memberi efek terhadap promosi nomor urut partai sebagai peserta Pemilihan Umum 2019.

Efek tersebut berpotensi muncul karena pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada Pemilu 2019 berlangsung serentak. “Memang dilematis karena Gerindra partainya nomor dua, kemudian nomor satu adalah PKB," ujar Lodewijk saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).

Jika pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan nomor urut satu, maka akan menguntungkan bagi PKB. Sebab, Golkar menempati posisi nomor empat sebagai peserta Pemilu.

"Ya enggak kebagian efeknya. Ya umpamanya katakan Pak Jokowi nomor satu, PKB yang mendapatkan nomor efek itu," ujar Lodewijk.

Baca Juga: Alasan Dahnil Anzar Gabung Tim Pemenangan Prabowo-Sandi 

Sebaliknya, jika Prabowo-Sandi mendapat nomor urut satu dan Jokowi-Ma'ruf mendapat nomor urut dua, maka efek yang diberikan justru kepada partai di luar koalisi pasangan tersebut.

"Bayangkan kalau nomor dua, efeknya bagaimana? Tidak terjadi efek begitu ya. Karena Gerinda sama lah kalau dia sekali kampanye, sekaligus pasangan calon, sekaligus untuk partai," katanya.

Berbeda dengan Golkar, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto mengatakan tak mempermasalahkan nomor urut yang akan diperoleh Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya tiap nomor urut bermakna positif.

Ikutin tahapan dengan mata hati. Mau nomor mana saja yang penting dua periode. Segala sesuatu dipersiapkan dengan cermat ingin tampilkan watak bangun peradaban," katanya di posko pemenangan jalan Cemara pada Kamis (20/9).

photo
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. (Republika/Bayu Adji)

Ia menekankan yang terpenting ialah komitmen dalam membangun bangsa. Pengambilan nomor urut hanyalah sebatas prosedur yang mesti ditempuh masing-masing paslon untuk mengikuti kampanye.

"Mau nomor 1 atau 2 yang penting komitmen bagi Indonesia raya. Di situlah semua nomor baik bagi paslon," ujar sekjen PDIP itu. 

Karena itu, Hasto menambahkan, pengambilan nomor urut jangan sampai menyebabkan adanya perbedaan antara satu paslon dengan paslon yang lain. “Pemilu harus menampilkan gagasan kontestasi kebudayaan, peningkatan demokrasi dan program-program unggulan untuk rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Sandi Minta Pendukung tak Datang Saat Pengambilan Nomor Urut

KPU telah menetapkan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres yang bakal berkontestasi pada Pilpres 2019, hari ini. Selanjutnya, pengundian nomor urut bakal dilaksanakan KPU pada Jumat, (21/9) malam. 

Hasto mengatakan rombongan kubu Jokowi-Ma’ruf akan berangkat dari Rumah Aspirasi yang berlokasi di sekitar Tugu Proklamasi menuju Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta. Ia mengatakan lokasi itu sebagai cermin bahwa Jokowi-Ma’ruf berangkat karena perhatian dan daya dengar luar biasa terhadap masyarakat Indonesia.

“Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf didampingi para ketua umum partai akan berangkat dari rumah aspirasi jalan proklamasi nomor 46," kata Hasto.

Hasto enggan membeberkan lebih lanjut tekait teknis kendaraan yang akan dipakai besok. Ia memastikan akan ada kejutan yang terjadi besok. "Tunggu aja besok," ujar Hasto. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement