REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada nilai lebih dari keberadaan pesantren mahasiswa. Direktur Pusat Kajian Hadist Jakarta, Ahmad Lutfi Fathullah mengatakan, pesantren mahasiswa dapat mengembangkan wawasan keagamaan.
"Seperti ilmu Fiqh, Bahasa Arab, Sejarah Islam, dan sebagainya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/9).
Menurutnya, pesantren adalah tempat yang penuh dogma agama. Ini merupakan langkah yang baik untuk mahasiswa agar mempunyai pedoman dalam mengarungi dunia perkuliahan yang serba plural dan dinamis.
“Kuliah bukan selalu tentang kebebasan yang mutlak. Semua harus tetap ada rule atau pedoman yang dijalankan oleh mahasiswa.”
Pakar Alquran, Ahsin Sakho menilai, seluruh PTN dan PTS di Indonesia harus mulai bekerjasama dengan pesantren. “Sudah banyak perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti pesantren mahasiswa. Di Sentul contohnya, mahasiswanya diwajibkan mengikuti pesantren mahasiswa selama 2 bulan,”kata dia.
Ia berpesan untuk mahasiswa agar mulai mengikuti pesantren-pesantren di dekat kampus masing-masing. Ia juga berharap agar masyarakat mulai mengikuti pesantren-pesantren di lingkungan sekitar, agar terjadi timbal balik yang baik antar keduanya.