REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga atlet nasional panjat tebing Indonesia peraih medali Asian Games 2018 lalu diundang mengikuti turnamen internasional elit panjat tebing di Anshun, Guizhaou, China, 21-22 September ini.
Ketiga atlet tersebut Aries Susanti Rahayu, Puji Lestari dan Aspar Jailolo diundang IFSC (International Federation of Sport Climbing) karena dianggap telah masuk jajaran atket elit panjat tebing dunia. Di Guizhaou, ketiga atlet utama ini akan mengikuti nomor andalan mereka yaitu speed putera dan puteri.
Menurut Sapto Harjono dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), ketiga atlet Indonesia ini akan mengikiuti turnamen di Cina sebagai bagian persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
"Kalau dilihat dari persiapan, pastinya sangat kurang," kata Sapto dalam siaran persnya, Kamis (20/9).
“Para atlet kita ini baru saja istirahat full selama dua pekan usai Asian Games. Ini juga baru persiapan selama tiga hari. Ini pun persiapan di Yogya dilakukan atas inisiatif dari tiga atlet kita ini." Sambung Sapto.
Atlet putera, Aspar Jailolo mengatakan, kemenangannya di banyak arena termasuk di Asian Games lalu telah mendongkrak popularitas olahraga panjat tebing.
"Sekarang anak-anak di kampung saya mengenal saya sebagai atlet panjat tebing karena muncul di media. Orang-orang tua mereka pun memilihkan panjat tebing sebagai aktivitas di luar ruang buat anak-anaknya," kata Aspar.
Sementara baik Aries mau pun Puji menganggap dukungan sponsor memang menggairahkan olahraga panjat tebing. "Kami harap sponsor memberi dukungan bukan hanya saat Asian Games lalu, tetapi juga pada rangkaian kegiatan terutama yang menuju ke Olimpiade Tokyo 2020 mendatang," kata Aries.
Dalam pelepasan tim panjat tebing Indonesia ke Guizhaou tersebut, pihak FPTI juga menyerahkan penghargaan kepada dua sponsor yaitu PT Pegadaian Persero dan Noore yang merupakan produsen perlengkapan olahraga bernuansa Muslim.
"Kami ingin mengembalikan tradisi di mana swasta ikut mendukung kemajuan olahraga di tanah air. Di negara maju olahraga telah menjadi industri yang menggerakkan ekonomi dan menggalang partisipasi publik secara luas. Dari sana akan lahir bibit unggul yang dapoat menjamin keberlangsungan prestasi," kata Ketua Umum FPTI Faisol Riza melalui siaran pers tertulisnya.
Tim atlet nasional panjang tebing bertolak ke Cina, Rabu (19/9) dini hari. Sapto Harjono berharap para atlet tampil maksimal dengan persiapan yang minim. "Para atlet akan fokus pada nomor speed, tetapi juga menjajaki lawan-lawan yang tampaknya akan menjadi potemsi lawan hingga Olimpiade 2020 mendatang," kata Sapto.