Jumat 21 Sep 2018 11:26 WIB

Rio Tinto Jual Aset di Australia

Rio Tinto masih menunggu penjualan aset tembaga di Indonesia kepada Freeport

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Truk tambang milik perusahaan tambang Australia, Rio Tinto di lokasi tambang mereka di Yandicoogina di Pilbara.
Foto: abc
Truk tambang milik perusahaan tambang Australia, Rio Tinto di lokasi tambang mereka di Yandicoogina di Pilbara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan tambang global, Rio Tinto memberikan imbal hasil sebesar 3,2 miliar dolar AS kepada pemegang saham dari penjualan aset batubara di Australia pada tahun ini. Kabar ini langsung membuat saham Rio Tinto di bursa saham London naik 2 persen dan mendorong saham di Australia melejit hingga 3,5 persen.

"Pemberian imbal hasil 3,2 miliar dolar AS ini menunjukkan komitmen kami terhadap disiplin modal, dan memberikan pengembalian kepada pemegang saham," ujar Chief Executive Rio Tinto Jean-Sebastian Jacques dilansir Reuters, Jumat (21/9).

Jacques menambahkan, fokus perusahaan akan tetap pada pengelolaan portofolio. Terutama menyingkirkan aset yang tidak memberikan imbal hasil terbaik dari waktu ke waktu.

Awal tahun ini, Rio Tinto menjual tambang batu bara Hail Creek dan proyek batu bara Valeria ke Glencore, Winchester South ke Whitehaven Coal. Selain itu, Rio Tinto juga menjual tambang batu bara Kestrel ke manajer ekuitas swasta EMR Capital dan Adaro Energy Tbk. Secara total, aset tersebut menghasilkan 4,15 miliar dolar AS.