Jumat 21 Sep 2018 18:43 WIB

Empat Turbin Listrik GE di Texas Alami Masalah

Sebagai kompensasi kepada pelanggan, GE dapat dipaksa membayar jutaan dolar AS.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Turbin General Electric
Foto: General Electric
Turbin General Electric

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Empat unit turbin listrik baru General Electric Co di Amerika Serikat ditutup karena mengalami masalah oksidasi, Kamis (20/9). Perusahaan memprediksi, masalah ini dapat mempengaruhi lebih dari 51 unit yang sudah dikirimkan dan membuat penjualan saham menurun.

Mesin-mesin raksasa GE dengan kelas HA ini dikenal sebagai jantung pembangkit listrik yang memberikan pengaruh besar. Analis menganggap, keberhasilan GE dengan turbin baru sangat penting bagi perusahaan untuk menyelamatkan nama baik. Selain itu, keberadaan turbin baru dapat mencegah penurunan penjualan dan keuntungan pada perusahaan.

Saat ini, saham GE sudah turun tiga persen menjadi 12,49 dolar AS di New York Stock Exchange. Analis di CFRA mengatakan, permasalahan turbin baru dapat merusak citra GE apabila tidak diselesaikan dengan cepat. "Ini juga akan berdampak negatif ke pangsa pasar," ujarnya.

Permasalahan turbin GE ditemukan pertama kali pada bagian pisau dalam turbin berbahan bakar gas alam yang dioperasikan oleh Exelon Corp di Texas, Amerika, beberapa pekan lalu. Masalah tersebut memaksa Exelon untuk mematikan satu turbin. Exelon kemudian menutup tiga unit lainnya sebagai tindakan pencegahan.

GE dan Exelon berharap turbin akan segera kembali beroperasi. Sampai saat ini, keduanya belum memberikan rincian tentang oksidasi atau bagaimana proses tersebut menyebabkan turbin harus sampai ditutup.

Juru bicara GE Chris Shigas mengatakan, GE akan bekerja sama dengan pelanggan lain untuk mengatasi setiap unit yang terkena dampak. Sebanyak 10 turbin lainnya di Amerika Serikat masih beroperasi. "Kami perkirakan, masalah yang sama akan berdampak pada unit lainnya," ujarnya.

Sejak diperkenalkan dua tahun lalu, GE telah memasang 27 unit turbin kelas HA di tujuh negara. GE harus menghadapi persaingan dengan Mitsubishi Hitachi Power Systems  dan Siemens AG. Sebelum di Texas, turbin GE juga mengalami masalah di Pakistan dan membutuhkan perbaikan yang mahal.

Sebagai kompensasi kepada pelanggan, GE dapat dipaksa membayar jutaan dolar AS. Pakar industri juga menilai, GE harus membuat perubahan desain yang mahal apabila permasalahan oksidasi terus berlanjut.

Permasalahan turbin ini pertama kali diekspos oleh Chief Executive Officer (CEO) GE Power, Russell Stokes di LinkedIn pada Rabu (19/9). Tapi, ia tidak menyebutkan lokasi pabrik atau memberikan rincian lain.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement