REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menilai, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah ancaman bagi perdamaian Timur Tengah dan global. Trump menganggap dirinya selalu benar.
"Benar bahwa ada ancaman terhadap perdamaian serta keamanan di kawasan kami dan internasional. Ancaman itu adalah sikap pemerintahan Trump yang merasa benar sendiri yang telah mengguncang perdamaian dunia bersama kaki tangan mereka di kawasan," kata Zarif di akun Twitter-nya, Jumat (21/9).
"Amerika Serikat harus mulai berperilaku sebagaimana layaknya negara normal," kata dia menambahkan.
Baca juga, Trump: Jika Terus Mengancam Iran akan Menderita.
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat terus meninggi sejak Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional pada Mei lalu. AS juga menjatuhkan sanksi terhadap Teheran pada bulan lalu.
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi pada Jumat membantah kabar telah meminta pertemuan dengan Trump. Sebelumnya, beredar rumor dari Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB bahwa Iran meminta pertemuan itu di sela-sela Sidang Umum PBB yang akan dimulai pada pekan depan.
Presiden Iran Hassan Rouhani dijadwalkan akan berpidato di depan Sidang Umum tersebut, kata IRNA. "Iran tidak pernah meminta pertemuan dengan Trump," kata Qassemi.