Sabtu 22 Sep 2018 16:51 WIB

Republika Raih Penghargaan Media Peduli Kemanusiaan

Penghargaan itu diberikan Dompet Dhuafa

Rep: Muslim AR/ Red: Karta Raharja Ucu
Dewan Syariah Yayasan Dompet Dhuafa Republika Izzudin Abdul Manaf (kanan) menyerahkan penghargaan kepada Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi (kiri) saat acara pucak Milad ke-25 Dompet Dhuafa di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (22/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Dewan Syariah Yayasan Dompet Dhuafa Republika Izzudin Abdul Manaf (kanan) menyerahkan penghargaan kepada Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi (kiri) saat acara pucak Milad ke-25 Dompet Dhuafa di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harian Republika mendapatkan penghargaan sebagai media yang konsisten memberitakan kemanusiaan yang menguatkan dan membangun optimisme dari Lembaga Kemanusiaan Dompet Dhuafa. Penghargaan itu diterima Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaedi di Lapangan Proklamasi, Jakarta, Sabtu (22/9) pada acara peringatan milad Dompet Dhuafa yang ke-25 tahun.

"Republika menurut Dompet Dhuafa, merupakan media yang memberikan inspirasi kepada para pembaca khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya," ujar Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan.

Penghargaan tersebut diberikan Izzudin Abdul Manaf, Dewan Syariah yayasan Dompet Dhuafa Republika. Pemberitaan Republika dinilai sebagai berita yang menguatkan korban bencana dan membuat masyarakat lainnya tergerak untuk membantu para korban bencana.

"Karena berita-berita kemanusiaan di Republika memberikan inspirasi bagi pembaca untuk meyakini bahwa di Indonesia ini kepedulian, kemanusiaan menjadi budaya yang terus dipertahankan," kata Imam.

Untuk kategori media cetak, Republika menjadi satu-satunya yang mendapatkan penghargaan. Hal ini menurut Imam, Dompet Dhuafa mencatat Republika sebagai media yang ikut ambil bagian mengawal, terus mengusung nilai-nilai kemanusian.

"Republika dianggap berkomitmen karena sudah lebih dari 25 tahun, media cetak satu-satunya ya Republika," ucap Imam.

Sementara untuk media lainnya seperti televisi, dan media online, Dompet Dhuafa memberikan penghargaan sebagai sahabat kemanusiaan, atas kontribusi dalam menyiarkan respon kemanusiaan peduli gempa lombok kepada program Si Bolang milik Net TV, progam 360 milik Metro TV.

"Untuk media online diberikan pada Kumparan.com dan Kompas," terang Imam.

Dalam memberikan penghargaan, Dompet Dhuafa tak sekedar melihat sekilas dan dari massifnya pemberitaan. Imam menjelaskan, kriteria media yang dapat penghargaan itu adalah media yang konsisten mengusung nilai-nilai kemanusiaan dalam pemberitaan, bukan hanya sehari, lalu setelah itu tak ada, tapi setiap hari.

"Mereka yang dapat penghargaan, mereka yang terus konsisten memberitakan berita-berita kemanusiaan baik dalam suasana bencana atau dalam keseharian permasalahan masyarakat," kata Imam.

Selain konsistensi dan berita yang hanya ada saat bencana. Dompet Dhuafa juga mengutamakan media yang taat kode etik. Media yang memberitakan bencana tak sekedar berita yang menyeramkan, berita yang pesimis. Namun berita yang dibuat dengan sudut pandang yang membuat optimis, membuat Masyarakat tergugah untuk membantu.

"Tidak hanya sekedar berita iba, tapi dengan optimisme dan kekayikanan bahwa kita bisa bantu, misalnya Lombok, bahwa kita bisa membangun bersama-sama," kata Imam.

Dalam memperingati 25 tahun kehadiran Dompet Dhuafa hadir di Indonesia, serangkaian acara digelar di Lapangan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9). Dengan tema LOVER (Lombok Recovery) Dompet Dhuafa menggelorakan semangat untuk mengembalikan Lombok pulih kembali.

Puluhan komunitas, ribuan masyarakat tumpah ruah sejak Sabtu (22/9) pagi. Dengan semangata 25 tahun menjawab panggilan zaman, Dompet Dhuafa menggelar acara 25 pernikahan dan sunatan massal, arena permainan tradisional, festival mural, skateboarding, bazar produk pemberdayaan Dompet Dhuafa, aksi layanan sehat, pijat gratis dari tuna netra, pentas seni budaya dan Donor Darah.

Dengan semangat Dompet Dhuafa menjawab panggilan zaman pada peringatan 25 tahun ini juga digelar kegiatan Lombok Recovery. Tujuannya untuk mensosialisasikan hingga mengomunikasikan kepada masyarakat bahwa Dompet Dhuafa bahu membahu bersinergi dengan para mitra, donatur, komunitas hingga seluruh elemen masyarakat yang telah merespon panggilan kemanusiaan untuk membantu bencana di Lombok.

Dalam keterangannya, Dompet Dhuafa sudah terjun dengan berbagai program untuk Lombok Recovery (LOVER) mulai membangun Masjid Sementara, Sekolah Sementara, Hospital Keliiing (HOPING) dan Rumah Sementara Bale Nyaman (Rumtara Baleman) yang ramah di kawasan bencana gempa. Dompet Dhuafa dalam respon bencana gempa bumi Lombok, menurunkan tim rescue dari Disaster Management Center (DMC), Psychological First Aid, Dapur Umum, Dapur Keliling, Tenaga Medis seperti Dokter Spesialis Bedah dan Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Umum, Perawat, Bidan, serta aktivis kemanusiaan lainnya.

Bantuan yang diberikan berupa kegiatan Dapur Keliling, Aksi Layanan Sehat (ALS), pendirian pos pengungsian, pendirian Dapur Umum, pembangunan MCK sementara, pembangunan Masjid sementara, inisiasi pendirian Sekolah Darurat, Sekolah Ceria, dan Layanan Dakwah. Tak hanya itu, Dompet Dhuafa juga melakukan pengadaan pipanisasi untuk pengungsi korban gempa dan distribusi tendon air, serta motor kilat, yang berkeliling melayani kebutuhan kesehatan untuk mobilitas ke sejumiah wiiayah terpencil, dan sulitnya medan karena akses terputus.

Dompet Dhuafa berawal dari simpati dan gerakan hati nurani saat melihat realita kemiskinan yang menjerat sebagian masyarakat di negeri ini, keadaan tersebut menjadi keprihatinan tersendiri bagi awak media di Harian Republika.

Berita yang beredar mengenai kemiskinan, mengusik nurani para wartawan Harian Republika. Pada akhirnya di medio 1993, Parni Hadi selaku Pemimpin Redaksi pada waktu itu, menginiasi dan mendirikan program Dompet Dhuafa sebagai wadah penggalangan donasi dari zakat, infak, sedekah dan wakaf masyarakat penderma. Di mana dana yang terkumpul disalurkan melalui program yang terencana dan dipertanggungjawabkan secara berkala.

Pada periode pertama, donasi sebesar Rp 425 ribu, dari para donatur, mengalir melalui Dompet Dhuafa. Nominal tersebut menjadi sejarah awal penghimpunan dan lahirnya Dompet Dhuafa yang terus berkomitmen untuk memberdayakan sesama. Bahkan, dalam jejak perjalanan 25 tahun Dompet Dhuafa, baik dana penghimpunan, sinergi atau kolaborasi mitra terus tumbuh untuk menekan kemiskinan, dan memberdayakan masyarakat miskin, serta dhuafa, melalui lima pilar pemberdayaan.

Dalam perjalanan untuk keberdayaan sesama dari periode 1993 hingga 2018, lebih dari 16 juta jiwa penerima manfaat dari pilar-pilar pemberdayaan serta belasan ribu relawan (DD Volunteer) yang ikut dalam barisan Dompet Dhuafa. Berawal dari program memberantas rentenir yang berkolaborasi dengan ICMI Bandung, kini Dompet Dhuafa terus berkhidmat memberdayakan sesama melalui piIar pendidikan, ekonomi, kesehatan, pengembangan sosial dan budaya, serta dakwah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement