Sabtu 22 Sep 2018 19:23 WIB

Peran Indonesia untuk Perdamaian Dunia Dibutuhkan

Nilai-nilai yang terkandung di dalam wasathiyah perlu diperkenalkan ke seluruh dunia.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Ketua Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Muchlis Hanafi
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ketua Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Muchlis Hanafi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kementerian Agama Muchlis M Hanafi mengatakan, peran Indonesia saat ini semakin dibutuhkan peranannya dalam menciptakan perdamaian dunia. Seiring sedang terjadi perubahan geopolitik di dunia Islam, yaitu konflik tak berkesudahan di kawasan Timur Tengah.

"Nah, di situlah lalu kemudian dunia tertuju kepada Islam di kawasan lain, dalam hal ini Asia Tenggara. Kalau bicara Asia Tenggara Islam terbesar di dunia ya Indonesia," ujar Muchlis.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam wasathiyah perlu diperkenalkan ke seluruh dunia. Sebab, wasathiyah merupakan ajaran Islam yang penuh kasih sayang, kedamaian, akomodatif ter- hadap perbedaan. Namun, Muchlis menjelaskan, ajaran tersebut tertutupi oleh berbagai aksi kekerasan yang dilakukan segelintir orang Islam.

Nilai yang terkandung di dalam wastahiyah itu sendiri, tuturnya, tumbuh di Indonesia sejak awal masuknya agama Islam ke negara ini. Hal tersebut berbanding terbalik dengan Islam di kawasan Arab yang penyebarannya dilakukan dengan cara peperangan. Menurut Muchlis, Indonesia sudah mulai menyebarkan Islam wasathiyah kepada dunia Internasional. Meskipun, sejauh ini belum berjalan secara optimal.

Paling tidak sudah dimulai seperti Kementerian Luar Negeri melalui diplomasi keagamaan.Peran Indonesia bagaimana perdamaian di Afghanistan. Suara membela hak Palestina diperhi- tungkan, kata Muchlis yang menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Internasional tentang Moderasi dan Islam Wasathiyah di Baghdad, Irak.

Deklarasi Baghdad, menurut Muchlis, bisa menjadi pemantik bagi negara-negara Islam untuk menyebarkan Islam damai, toleran, dan menghormati perbedaan.Deklarasi tersebut merupakan ajakan dari masyarakat di Irak untuk mengampanyekan perdamaian. Dia mengungkapkan, adanya konflik yang tak berkesudahan, aksi kekerasan, dan ektremis memengakibatkan kehancuran.

Muchlis juga menginginkan agar Hari Perdamaian Internasional tak hanya seremonial. Menurut dia, perdamaian harus terus didengungkan setiap hari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement