REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Palu, Sulawesi Tengah kembali dikejutkan oleh gempa bumi cukup keras yang terjadi pada Sabtu malam. Akibatnya kebanyakan warga berhamburan keluar rumah.
Gempa terjadi sekitar pukul 20.30 WITA, saat guncangan, tampak warga langsung berlarian keluar rumah karena takut jika bangunan runtuh dan menimpa mereka.
"Saya paling takut dengan gempa," kata Tuting, seorang ibu rumah tangga di kawasan Kelurahan Tatura.
Ia mengatakan saat itu sedang duduk menjaga dagangan binte dan tiba-tiba gempa.
Ia bersama beberapa warga yang lagi asyik makan binte langsung lari ke jalan karena panik.
Masalahnya, kata dia, masih merasa trauma dengan gempa bumi yang melanda Lombok. Gempa di Lombok telah memporak-porandakan banyak bangunan rumah dan sarana serta fasilitas umum, termasuk telah menelan korban jiwa yang cukup banyak.
Gempa di Lombok merupakan awasan bagi kita untuk tetap waspada dan saat gempa lebih baik langsung keluar dari rumah atau gedung agar terhindar dari hal-hal yang merugikan. Karena itu, begitu gempa, ia langsung berlari keluar.
Suasana panik juga terlihat di semua warung internet di kawasan jalan Tanjung Dako Palu. Beberapa pengguna internet yang lagi asyik tampak berhamburan keluar.
"Aduh gempanya cukup keras dan membuat kami juga panik," kata Rivaldo dan Juni. Kedua pelajar itu mengatakan mereka sedang asyik di warung internet dan tiba-tiba gempa langsung berlarian keluar.
Pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.20 Wita, Kota Palu diguncang gempabumi berkekuatan 5,1 Skala Richter. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, titik gempa berada di 0.83 Lintang Selatan (LS) dan 119.83 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah dan membuat pintu dan jendela berderik serta dinding berbunyi (III-IV MMI) di Palu. Sementara di Poso, getaran gempa membuat benda ringan bergoyang dan dirasakan beberapa orang (I-II MMI).
Sementara gempabumi yang baru saja terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.30 WITA ini belum diketahui kekuatan maupun pusat gempa.