REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar karnaval kampanye damai di silang Monas, Jakarta, Ahad (23/9). Dalam karnaval tersebut dihadiri oleh dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Sebelum acara dimulai, capres Joko Widodo yang mengenakan udeng (topi khas masyarakat Bali) dan beskap hitam tampak duduk berdampingan dengan capres Prabowo Subianto yang menggunakan pakaian adat jawa lengkap dengan blangkon hitam.
Usai dibuka oleh Ketua KPU Arief Budiman dan Ketua Bawaslu, para pasangan calon presiden dan wakil presiden tampak berjalan beriringan dengan menggunakan golf. Urutan arak-arakan sesuai dengan nomor urut.
Jokowi mengambil kendali kemudi didampingi wakilnya KH Ma'ruf Amin, begitu juga Prabowo yang membonceng Sandiaga Salahuddin Uno. Diikuti rombongan para petinggi partai politik pesera pemilu laiinya. Tampak juga seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimmin Iskandar, Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.
Sebelumnya Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, karnaval tersebut utamanya ditujukan sebagai pernyataan komitmen peserta Pemilu 2019 untuk melakukan kampanye damai. Para peserta akan berjalan kaki sejauh tiga kilometer yang akan dimulai pada pukul 07.00 wib.
"Jumlah peserta karnaval dibatasi. Masing-masing dapat membawa rombongan paling banyak 100 orang. Semuanya akan mengenakan pakaian adat," kata Wahyu di Gedung KPU, Sabtu (22/9).
Wahyu mengatakan, para peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat untuk menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai keragaman. Namun, tetap bersatu untuk kepentingan bangsa. Partai politik juga tidak diperkenankan membawa atribut atau simbol masing-masing. Seluruhnya akan difasilitasi oleh KPU agar karnaval berjalan tertib.
Gelaran Pemilu 2019 mengusung jargon ‘Pemilih Berdaulat Negara Kuat’ dan diharapkan diamini oleh para peserta Pemilu serta masyarakat. Pada karnaval besok, Ketua KPU Arief Budiman juga akan memandu pembacaan deklarasi kampanye damai. Setelah itu, seluruh peserta akan menandatangani prasasti deklarasi kampanye Pemilu damai 2019.
"Pada substansinya, deklarasi itu mengajak bahwa kampanye Pemilu 2019 harus dilaksanakan dengan penuh kedamaian, edukasi masyarakat, dan bisa mewujudkan kedaulatan Pemilu," ujarnya.