Ahad 23 Sep 2018 10:00 WIB

Penerbangan Domestik di Yogyakarta akan Dipindahkan ke NYIA

Total penerbangan domestik di Bandara Adisutjipto sebanyak 188 penerbangan per hari

Masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo
Foto: yogyayes
Masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- PT Angkasa Pura (AP) I akan memindahkan 30 persen penerbangan domestik dari Bandara Adisutjipto ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemindahan penerbangan domestik akan dilakukan setelah bandara di Kulon Progo ini beroperasi pada April 2019.

Juru Bicara Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA) Agus Pandu di Kulon Progo, A, mengatakan, total penerbangan domestik di Bandara Adisutjipto sebanyak 188 penerbangan per hari.

"Kami akan memindahkan 30 persen penerbangan domestik dan seluruh penerbangan internasional yang ada di Bandara Adisutjipto ke NYIA kalau sudah beroperasi," kata Agus Pandu.

Ia mengatakan saat ini, jadwal penerbangan di Bandara Adisutjipto sudah sangat padat, sehingga sering terjadi keterlambatan pesawat. Jumlah penumpang dari kapasitas 1,8 juta penumpang pertahun, sekarang sebanyak 8 juta penumpang per tahun.

"Bandara Adisutjipto sudah kelebihan penumpang, sehingga perlu ada pemindahan pelayanan penerbangan ke NYIA bila sudah beroperasi. Bandara Adisutjipto hanya akan melanyani sesuai kapasitas dan penerbangan domestik," katanya.

Agus Pandu mengatakan pihaknya mulai menjalin komunikasi dengan maskapai asing. Pada April itu pula, sudah dilakukan pembagian tugas penerbangan antara ADS dan NYIA. Beberapa penerbangan yang sebelumnya dilakukan di ADS akan dipindahkan ke NYIA.

Pernerbangan internasional yang sudah pasti dialihkan ke NYIA, yakni dari Singapura dan Malaysia. Yang lain, sedang dilakukan penjajakan seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Australia.

"Penerbangan dari negara-negara tersebut akan mengangkut wisatawan. DIY merupakan tujuan utama wisatawan dari berbagai negara karena wisatanya yang indah," katanya.

Sementara itu, Manajer Operasional Pembangunan NYIA Pembangunan Perumahan (PP), Andek Prabowo mengungkapkan saat ini pekerjaan yang dilakukan antara lain soil improvement dan land clearing yang sudah selesai lebih dari 98 persen. Pekerjaan tersebut menyisakan puluhan makam yang belum direlokasi.

Namun hal itu tidak menjadi alasan PP tidak melanjutkan pekerjaan, karena mereka mengerjakan sejumlah pekerjaan secara paralel. Selain itu, AP I sedang menyelesaikan urusan administrasi dan perizinan relokasi makam. Setelah ini selesai, maka tahapan persiapan selesai menjadi 100 persen.

Untuk bagian airside (sisi udara), PP mengerjakan landasan pacu, parallel taxiway dan sebagainya yang berupa pekerjaan timbunan biasa dan timbunan pilihan, untuk tahapan ini, progres diklaim mencapai 0,8 persen. Sedangkan landside (sisi udara) PP masih memproses detailed engineering design (DED) serta trial pondasi bore pile, yang secara fisik sudah berjalan 0,2 persen.

"Kami optimistis NYIA akan beroperasi pada awal April 2019," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement