REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parade 'Momo' digelar di Monas, Ahad (23/9). Pada acara pemanasan Asian Para Games 2018 ini, maskot bernama Momo berukuran raksasa dihadirkan di tengah kerumunan.
Balon maskot berukuran delapan meter tersebut bertengger sejak parade belum dimulai. Sontak, balon itu menjadi objek swafoto peserta parade dan warga yang turut meramaikan Monas.
Andi, salah satu peserta parade dari polisi cilik berfoto bersama teman-temannya sebelum acara dimulai. "Bagus maskotnya, tapi enggak tahu ini burung apa," kata dia.
Pengunjung lain, Abdul Gofar, menilai unik bentuk maskot Asian Para Games. Ia mengatakan, dengan keunikan bentuk maskot berwujud burung itu maka akan mampu meningkatkan dukungan warga terhadap gelaran olahraga empat tahunan ini.
Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari menyampaikan, maskot yang dipilih untuk Asian Para Games 2018 merupakan burung elang bondol asal Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. "Bagi kami, elang bondol merupakan lambang semangat dan mampu terbang ke mana saja," ujarnya di Monas.
Kemampuan terbang elang bondol itu, kata Raja, menjadi simbol semangat bagi atlet dan masyarakat difabel agar mampu menunjukkan bakatnya dan membuktikan kemampuan ke seluruh penjuru dunia.
Nama maskot 'Momo' juga merupakan akronim dari 'Motivation and Mobility'. "Kedua kata tersebut dipilih untuk memacu semangat dan mendukung mobilitas penyandang disabilitas," jelas Raja.