REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis tanggal prakiraan terjadinya hari tanpa bayangan (kulminasi) yang akan terjadi di Indonesia selama September hingga Oktober 2018. "Fenomena kulminasi terjadi di wilayah-wilayah Indonesia," ujar Kepala Bagian Humas BMKG Indonesia Hary Djatmiko saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (23/9).
Ia menjelaskan kulminasi merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Akibatnya, kata dia, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang'.
Fenomena itu terjadi akibat bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika revolusi bumi. Sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,50 LU sampai dengan 23,50 LS. "Hal tersebut merupakan gerak semu harian matahari," ujarnya.
Fenomena itu, kata dia, hanya terjadi dua kali dalam setahun yaitu Maret dan September. Ia menambahkan, meski fenomena tersebut terjadi di seluruh wilayah Tanah Air, waktu terjadinya berbeda-beda.
Ia menyebutkan, kulminasi utama di Sulawesi 2018 yaitu di Manado 20 September 2018 pukul 11.34 WITA, kemudian Gorontalo terjadi 22 September 2018 pukul 11.40 WITA, Palu pada 25 September 2018 pukul 11.52 WITA, kemudian Mamuju pada 30 September 2018 pukul 11.54 WITA, Makassar pada 6 Oktober 2018 pukul 11.50 WITA, dan Kendari pada 3 Oktober 2018 pukul 11.39 WITA.