REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantri Syalindri Ichlasari atau yang akrab disapa Tantri Kotak ternyata rutin melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara menyeluruh. Hal itu dilakukannya untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatannya kini.
“Medical check up penting banget, minimal kita tahu dan kita bisa menjaga pola hidup kita. Selama ini kita tahu kan, secara kasat mata sehat, tapi kita tidak pernah tahu dalamnya. Apalagi kegiatan kami yang beda-beda pulau, waktu istirahatnya kurang,” jelasnya ketika ditemui di rumah sakit tersebut, beberapa waktu lalu.
Ia mengaku banyak orang yang enggan melakukan pemeriksaan medis karena merasa takut. Mereka berpendapat pemeriksaan medis menyeramkan, karena tidak menutup kemungkinan penyakit yang tidak bergejala sekalipun jadi terdeteksi.
“Tapi menurut saya medical check up malah mengamankan hidup saya kelak. Karena semakin tua usia seseorang risiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan penuaan semakin besar,” jelas perempuan kelahiran Jakarta 9 Agustus 1989 ini.
Tantri sebelumnya tidak rutin melakukan pemeriksaan media. Bahkan sudah beberapa tahun lalu ia terakhir melakukannya.
Namun setelah memiliki momongan yang usianya sudah dua tahun, Tantri dan suami sadar betul pentingnya menjaga kesehatan dan memeriksakan kesehatan secara rutin minimal setahun sekali. “Saya terakhir melakukan medical check up ada kali 10 tahun yang lalu, karena agak worry, kita takut hasilnya seperti apa, itu manusiawi. Namun akhirnya kemarin sama suami saya bilang yuk medical check up, karena kita kan tahu kita punya anak, saat punya anak kaya lebih aware saja, punya tanggung jawab sendiri,” tambahnya.
Sang suami, Arda Naff, juga mengamini pernyataan Tantri. Ia mengaku ingin sekali merawat anak hingga dewasa. Bahkan mereka juga ingin mengurus cucu dan bercanda bersama mereka. Mereka tidak ingin anak-anaknya yang sebaliknya menjaga mereka.
Karena itu, mengetahui kondisi kesehatan menjadi penting dilakukan. Selain itu, Arda juga mengaku ingin mematahkan pendapat yang keliru di masyarakat yang menganggao rumah sakit atau jarum adalah hal yang menyeramkan.
“Ingin banget masyarakat sehat, ini terlalu jauh sebenarnya, tapi kita ingin sedikit menularkan pentingnya medical check up, supaya kehidupan lebih baik. Supaya kita bisa mengukur, kalau kita tidak tahu ukuran, kita enggak bisa tahu mana yang harus kita ngegas mana yang harus ngerem, kalau kita tahu kondisi kita, kita tahu oh kita bisa ngerem di sini,” ujarnya.