REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta cepat Haramain yang menghubungkan tiga kota besar di Arab Saudi, yakni, Jeddah, Mekkah dan Madinah akan beroperasi pada 1 Oktober 2018. Harga tiket kereta api berkecepatan 320 km per jam tersebut akan terbagi menjadi dua kategori, yakni turis dan kelas bisnis.
Hal itu diungkapkan Kepala Otoritas Transportasi Umum dan Plt. Presiden Organisasi Kereta Api Saudi (SRO), Rumaih Al-Rumaih pada Kamis (20/9) yang dikutip dari laman Saudi Gazette, Ahad.
Menurutnya harga tiket satu arah dari stasiun Sulaimaniyah di Jeddah ke Mekah adalah SR20 (sekitar Rp 79.200), sedangkan harga tiket kelas bisnis adalah SR25 (sekitar Rp 98.950).
Sementara itu, harga tiket untuk kelas turis dari Mekah ke Madinah adalah SR75 (sekitar Rp 296.800), sedangkan untuk kelas bisnis adalah SR125 (sekitar Rp 494.700).
Untuk perjalanan dari Jeddah ke Madinah, tiket kelas wisata dikenakan harga SR63 (sekitar Rp 249.400), sedangkan untuk kelas bisnis SR105 (Rp 415.600). Harga tiket dari Rabigh ke Madinah untuk kelas wisata dikenakan SR50 (sekitar Rp 197.900) dan SR75 untuk kelas bisnis.
Harga-harga tiket tersebut telah disetujui oleh Dewan Direksi SRO yang diketuai oleh Menteri Transportasi Saudi, Nabeel Al-Amoudi setelah mencapai kesepakatan dengan konsorsium Saudi-Spanyol, Al-Shoula Group, yang merupakan operator dari proyek kereta cepat tersebut.
Al-Rumaih mengatakan akan ada jadwal perjalanan pekanan dari Mekkah, Madinah, Jeddah dan Kota Ekonomi KingAbdullah, Rabigh, setiap hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Ahad selama 1 Oktober hingga 31 Desember 2018.
Selain itu, hingga akhir tahun ini akan ada delapan layanan setiap hari atau empat kali perjalanan di pagi dan sore hari, dan pada awal 2019 layanan kereta Haramain akan tersedia setiap hari dengan frekuensi yang meningkat.
Al-Rumaih menambahkan bahwa layanan kereta dari Bandara Internasional King Abdulaziz akan diumumkan setelah tahap penyelesaian dari pembangunan stasiun di bandara baru rampung.
Direktur Jenderal Proyek Kereta Cepatan Haramain, Mohammed Fida, menjelaskan bahwa tiket kereta akan disediakan melalui situs resmi mulai Oktober yang bertepatan dengan peluncuran aplikasi khusus untuk pemesanan dan pembelian tiket.
Dia mengatakan bahwa stasiun kereta api Jeddah, yang dibangun di area seluas 766.000 meter persegi, dapat menampung 25.000 penumpang per jam.
Sementara itu, Stasiun Makkah Rusaifah yang terletak 4 kilometer dari Masjidil Haram memiliki luas 503.000 meter persegi dan dapat menampung 20.000 penumpang per jam. Sedangkan Stasiun Madinah dengan luas 268.000 meter persegi, yang berjarak 9 kilometer dari Masjid Nabawi, dapat menampung 4.000 penumpang.
Jalur kereta api sepanjang 450 kilometer dengan jalur ganda penuh elektrik, dan gerbong kereta yang dilengkapi peralatan dan perangkat yang sangat canggih dan moderen diperkirakan menelan biaya sebesar SR37,5 miliar (sekitar Rp 148.3 triliun).