REPUBLIKA.CO.ID, BOLOGNA -- AS Roma tengah dirundung awan gelap. Pasalnya il Giallorossi kembali menelan hasil mengecewakan setelah kalah 0-2 dari Bologna pada lanjutan Serie A Italia.
Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco secara terbuka menyalahkan pemainya setelah dipermalukan di Stadion Renato Dall'Ara, Ahad (23/9) kemarin. Sang juru taktik menyebut pemainnya miskin tekad dan tak memiliki determinasi.
"Anda sepertinya berpikir sesuatu yang Anda sendiri tahu jawabannya. Jadi, apakah saya harus mengajukan pertanyaan? Kita selalu berbicara tentang angka, statistik, tetapi bukan tekad dan hasrat," tegas Di Francesco kepada Sky Sport disadur Football Italia, Senin (24/9).
Il Lupi sejatinya tampil impresif sepanjang laga. Namun Edin Dzeko dan kawan-kawan tak mampu menyarangkan bola ke gawang i Rossoblu. Sehingga melalui skema serangan balik, anak asuh Filippo Inzaghi sukses menggondol dua gol melalui Federico Mattielo menit ke-36, dan Federico Santander menit ke-59.
"Ada sesuatu yang hilang pada sikap pemain," sambung eks pelatih Sassuolo.
Hasil ini membuat Serigala ibu kota tercecer di peringkat 13 dengan capaian lima poin, hasil lima laga. Roma pun baru mengemas satu kemenangan, sisanya dua imbang dan dua tumbang.
"Saya benar-benar tidak dapat memberi tahu Anda sistem apa yang akan kami gunakan nanti, karena pertama dan terutama saya harus mencari pemain yang tepat dan kemudian bekerja dengan karakteristik mereka," kata Di Francesco.
Dalam kurun waktu dua musim terakhir Roma sejatinya merupakan pesaing berat Juventus dalam mengejar trofi Scudetto. Sayang, pada musim 2018/2019 ini performa tim sekota SS Lazio tersebut kian merosot.
Selain faktor ambisi dan juga semangat dalam diri pemain, masalah lini belakang juga sorotan Di Francesco. Ia menilai soliditas antara Kostas Manolas dan barisan belakang terlihat rapuh.
"Kami tidak memiliki soliditas pertahanan dan ini membawa kami ke performa yang memalukan. Hal yang membuat saya gila adalah bahwa musim ini kami memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih di pramusim, tapi pelajaran defensif yang kami latih berulang kali itu hampir tidak ada dalam pertandingan," ujarnya.