REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) bersama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk akan menyelenggarakan Pekan Purna Bakti Indonesia (PPI) pada tanggal 25 dan 26 September 2018 di Gedung Kartini di Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan ulang tahun PWRI ke-56 yang jatuh pada 24 Juli lalu.
Dalam acara PPI tahun 2018 ini, Ketua Umum PWRI Haryono Suyono, yang juga mantan menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Ketua Tim Pakar Menteri Desa, daerah tertinggal dan Transmigrasi ini, mengharapkan agar PPI merupakan bentuk apresiasi kepada para purnabakti indonesia yang telah membaktikan hidupnya untuk negara, dan memiliki semangat untuk tetap berdaya dan berarti bagi masyarakat. Ketua Umum Haryono Suyono berharap PPI menjadi wadah untuk para pensiunan berkumpul, berinteraksi dan berekspresi yang dapat meningkatkan kebahagiaan, persatuan dan solidaritas para pensiunan Indonesia.
Haryono melanjutkan, gagasan penyelenggaran PPI yang kali ini disponsori oleh BTPN, didasarkan pada kesamaan visi PWRI dan BTPN, yaitu peduli terhadap kehidupan para purna bakti dengan cara memberikan pedampingan dan pemberdayaan agar mereka dapat hidup sehat, sejahtera, tangguh dan berdaya. “Pensiun itu pasti, tetapi tetap tangguh dan berdaya setelah purna tugas mengabdi pada negara adalah pilihan. Bagi kami, Tangguh dan Berdaya bukan sekadar menjadi tema sentral kegiatan ini, juga pengingat bahwa pensiun bukan lah akhir dari pengabdian kita terhadap bangsa,” katanya seperti dikutip dari laman Facebooknya.
Haryono menegaskan pula bahwa momentum PPI ini hendaknya dipergunakan oleh setiap anggota PWRI untuk tetap peduli terhadap tiga generasi, generasi sesama lanjut usia, generasi anak-anak lansia dan generasi cucu lansia. PWRI juga sangat peduli terhadap upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan keluarga, karena itu melalui PPI ini dianjurkan agar setiap unit organisasi PWRI di seluruh Indonesia segera membentuk “Sanggar Lansia sehat sejahtera” atau “Silver College” sebagai wahana berkumpul dan memberikan dukungan pada upaya pemberdayaan keluarga di wilayahnya.
Pada tingkat kecamatan, sesuai dengan kesepakatan bersama BKKBN, para anggota PWRI dipersilahkan berkumpul pada Kantor Informasi KKB milik BKKBN yang ada di setiap kecamatan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa setiap pejuang anggota PWRI bisa mengakses bahan-bahan pemberdayaan yang disediakan oleh Perpustakaan Nasional melalui jaringan internet yang dapat diakses melalui hp atau komputer dari setiap wilayah, demikian Haryono.
Wakil Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana mengapresiasi prakarsa PWRI menggagas PPI dan berterima kasih bisa diberi kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan keluarga besar PWRI. Beliau berjanji bahwa pengalaman yang sangat berharga ini akan memacu BTPN meningkatkan kualitas pelayanan kepada para purna bakti.
Haryono berharap Bank-bank penyalur pensiun lainnya akan mengikuti jejak BTPN tersebut. Selanjutnya ditambahkan bahwa undangan telah dikirim oleh Panitia yang dipimpin oleh Joko Sidik Pramono ke semua cabang PWRI untuk mengirim wakil-wakilnya ke pertemuan tersebut di Jakarta.
Sementara Sekjen PWRI Pusat Progo Nurjaman dan stafnya di Jakarta selalu siap setiap waktu dihubungi guna memberikan keterangan yang diperlukan tentang acara yang sangat besar tersebut.