REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ribuan tenaga honorer dari berbagai instansi di Kabupaten Indramayu menggelar istigotsah, Senin (24/9). Mereka berharap bisa mengetuk hati Pemerintah Pusat lewat doa.
Berdasarkan pantauan Republika, ribuan tenaga honorer, yang didominasi guru honorer, berdoa bersama sambil duduk bersimpuh di Alun-alun Kabupaten Indramayu. Cuaca yang terasa panas menyengat tak mengurangi kekhusyukan mereka dalam berdoa.
''Acara hari ini murni inisiatif dari para tenaga honorer sendiri,'' kata Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Indramayu, Banani.
Banani mengatakan, para guru honorer selama ini telah memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam dunia pendidikan meskipun honor mereka sangat minim. Dalam satu bulan, guru honorer hanya diberi Rp 150 ribu – Rp 500 ribu.
Melalui kegiatan itu, para guru honorer berdoa agar para pengambil kebijakan bisa dibukakan hatinya untuk berpihak pada nasib guru honorer. Mereka berharap bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Ali Hasan, menyebutkan, jumlah tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu mencapai lebih dari 8.000 orang. Mereka terdiri dari guru maupun tenaga teknis.
Dari jumlah itu, tenaga honorer di lingkungan PAUD mencapai sekitar 3.000 orang, tenaga honorer di sekolah dasar (SD) kurang lebih ada 3.930 orang dan tenaga honorer di sekolah menengah pertama (SMP) ada sekitar 1.986 orang.
Ali mengakui, keputusan mengenai pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) merupakaan kewenangan Pemerintah Pusat. Sedangkan dari Pemkab Indramayu, sudah menganggarkan insentif bagi para tenaga honorer pada 2019 mendatang.
‘’Besaran bervariasi,’’ kata Ali.