REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) akan mengusut kasus pelemparan botol bir terhadap bek Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka. Insiden itu terjadi saat Palace menjamu Newcastle di Selhurst Park, London, Sabtu (22/9)
Botol bir itu tampak dilempar dari area yang berisi suporter The Magpies. Meskipun Wan-Bissaka baik-baik saja, FA tetap melakukan penyelidikan sebelum memutuskan insiden ini akan ditindaklanjuti atau tidak.
Diduga, Polisi Metropolitan juga mengetahui tentang kejadian tersebut. Tetapi mereka mengaku tidak ada tersangka yang teridentifikasi.
"Polisi menyadari sebuah botol dilemparkan ke lapangan pada pukul 16.33, Sabtu, 22 September, di Crystal Palace vs Newcastle. CCTV telah diperiksa tetapi tidak ada tersangka yang diidentifikasi atau tertangkap,” bunyi pernyataan FA, dikutip dari Sky Sport News, Senin (24/9).
Menurut pernyataan itu, tindakan lebih lanjut hanya dilakukan oleh polisi dan stewards yang bertugas saat insiden itu terjadi. Hingga pertandingan usai pertandingan kembali normal, dan tidak ada pelaku yang ditangkap.
Insiden pelemparan botol ini sebenarnya terjadi karena kekecewaan suporter Newcastle atas kepemimpinan Mike Ashley. Mereka sudah memprotes agar pemilik klub dikeluarkan sejak Mei 2017.
"Kami ingin Ashley keluar," teriak fan the Magpies berulang kali. Saat itulah pelemparan botol bir itu terjadi.
Setelah hasil imbang 0-0 pada laga itu, pelatih Newcastle, Rafael Benitez, memuji suporter yang telah datang mendukung mereka. Raihan ini membuat Newcastle beranjak dari posisi terakhir klasemen Liga Primer Inggris. Tetapi ia tetap menyayangkan tindakan tidak terpuji pendukung mereka itu.
"Kami memiliki hampir 3.000 penggemar di sini dan satu membuat kesalahan, tetapi sisanya fantastis. Jika kami ingin menjadi lebih kuat, kami membutuhkan fan di belakang kami. Fan tandang kami luar biasa, tidak diragukan lagi," kata dia.