Selasa 25 Sep 2018 06:36 WIB

Wapres JK Belanja Buku di Markas PBB New York

JK mengatakan kalau tidak baca buku, kita akan dikuliahi orang dan akan ketinggalan.

Wapres Jusuf Kalla berbelanja buku di Markas Besar, PBB, New York, Senin (24/9)
Foto: Yeyen Rostiyani/Republika
Wapres Jusuf Kalla berbelanja buku di Markas Besar, PBB, New York, Senin (24/9)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyempatkan diri untuk berbelanja buku di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, saat menghadiri sidang umum PBB. Begitu pula saat menghadiri sidang umum PBB ke-73.

Di sela-sela KTT Perdamaian Dunia guna memperingati ulang tahun ke-100 Nelson Mandela yang digelar PBB di New York, Senin (24/9), Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi toko buku yang berada di lantai bawah markas besar organisasi tersebut.  Sejumlah bukupun dibeli Wapres JK.

Buku karya Jason Hickel berjudul The Divide Global Inequality from Conquest to Free Markets juga masuk keranjang belanjaannya. Belanja buku merupakan kebiasaan Wapres Jusuf Kalla untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru. Melalui buku JK menjelajahi pemikiran terbaru yang muncul di dunia. "Kalau tidak baca buku kita akan dikuliahi orang, kita ketinggalan," katanya.

Untuk itu, Wapres JK selalu menyempatkan diri untuk membeli buku-buku terbaru setiap bulannya. Waktu senggang pagi dan malam hari digunakan untuk membaca buku.

Salah satu tip JK dalam membeli buku adalah melihat tahun pertama kali buku tersebut, untuk memastikan kebaruan informasi yang dimuatnya. "Beli buku itu lihat tahun terbitnya dulu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement