Selasa 25 Sep 2018 12:48 WIB

200 Pemuda Bali Jadi Kader Antinarkoba

Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang bahaya narkoba

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Pelatihan kader antinarkoba / Ilustrasi
Foto: bnn
Pelatihan kader antinarkoba / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 200 pemuda mewakili lima kota dan kabupaten di Bali mengikuti pelatihan 'Kader Inti Pemuda Antinarkoba' oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Mereka berasal dari Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung, Tabanan, Gianyar, dan Badung.

"Pelatihan ini sudah diadakan tiga tahun terakhir karena Indonesia tengah mengalami darurat narkoba," kaat Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Arifin Majid, Selasa (25/9).

Arifin menambahkan pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kader tentang bahaya narkoba. Kader juga diajak terlibat aktif menangkal bahaya narkoba di Indonesia.

Pegiat antinarkoba dari Gerakan Peduli Antinarkoba (PGAN), Queen Astrid menambahkan diseminasi informasi tentang bahaya narkoba di berbagai pelatihan perlu terus disosialisasikan di seluruh wilayah Indonesia. Sampai saat ini sudah digelar 10 kali pelatihan di berbagai provinsi dengan jumlah peserta rata-rata dua ribu orang.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa sebelumnya mengatakan secara data, kasus penyalahgunaan narkoba di Bali memang menurun. Peringkat Bali turun dari urutan 11 nasional menjadi 23 nasional.

"Namun, secara kualitas, Bali tetap menjadi sasaran empuk pelaku penyalahgunaan narkoba secara tak langsung dari aktivitas pariwisatanya," katanya.

Pelaku penyalahgunaan narkoba rentang usia 21-30 tahun masih uang tertinggi. Jumlahnya rata-rata 15 persen dijumpai setiap operasi sweeping di tempat-tempat dan pusat hiburan malam di Bali.

Pusat Penelitian, Data dan Informasi (Puslitdatin) BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan (Puslitkes) Universitas Indonesia mendata prevalensi penyalahgunaan narkoba di Bali 2017 menurun 0,4 persen, dari 2,02 menjadi 1,62 persen. Jumlah pecandu menurun dari 62.457 orang  menjadi 50.539 orang. Jumlah penduduk Bali sekitar 3,12 juta jiwa pada 2017.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement