REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Gaya Zakir Naik yang agresif dalam menyebarkan ajaran Islam dinilai tidak cocok untuk Malaysia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri di Departemen Perdana Menteri (Agama) Datuk Mujahid Yusof Rawa.
Datuk Mujahid yang bertanggung jawab untuk urusan agama ini mengecam pengkhutbah kontroversial dari India tersebut. Zakir Naik dianggap memiliki kecenderungan menghina agama-agama lain.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ingin Kirim Ulama ke Spanyol, dengan Satu Syarat
Zakir sedang mencari perlindungan di Malaysia di tengah penyelidikan yang dilakukan pihak berwenang terhadapnya yang diduga membina terorisme.
"Kami tidak menginginkan perdebatan yang mengolok-olok orang lain. Kami membutuhkan metode penyebaran Islam yang lebih intelektual dan tersusun tanpa perlu mengolok-olok agama lain," ucap Datuk Mujahid dikutip di The Star, Selasa (25/9).
Berbagai kelompok sebelumnya pun telah mengecam khutbah yang dilakukan Zakir. Ia bahkan diberi label ekstremis dan tidak menghormati agama-agama lain. Kelompok ini pun menunjukkan bukti ia dicari pihak berwenang di tanah kelahirannya di India karena tuduhan yang melibatkan terorisme dan transparansi keuangan.
Datuk Mujahid mengatakan, ia bertanggung jawab membela agama-agama lain. Ia juga menyebut Islam di masa lalu bisa berhasil dan berkembang karena tidak menyerang kepercayaan lain.
"Kapan Islam menyebar dengan menghina agama-agama lain? Islam itu welas asih, tidak perlu ada penghinaan," ucapnya.