Selasa 25 Sep 2018 16:16 WIB

Giliran Israel Peringatkan Rusia

Rusia akan mengirim senjata antirudal canggih ke Suriah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Vladimir Putin (kanan) dan Benyamin Netanyahu (kiri)
Foto: AP
Vladimir Putin (kanan) dan Benyamin Netanyahu (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALLEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah mengirim sistem pertahanan udara anti-rudal ke Suriah. Kantor Perdana Menteri Israel mengungkapkan isi pembicaraan antara Netanyahu dengan Putin yang membahas bahayanya keputusan Kremlin tersebut.

"Mengirim persenjataan canggih ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab akan meningkatkan bahaya di regional (Timur Tengah)," kata Netanyahu kepada Putin, Selasa (25/9).

Sebelumnya Menteri Pertahanan Rusia Sergie Shoigo mengatakan Moskow akan mengirim S-300 sistem pertahanan udara anti-rudal ke Suriah. Sebagai tanggapan atas peran Israel dalam jatuhnya pesawat militer Rusia pekan lalu. Dalam percakapan tersebut Netanyahu juga mengancam Rusia.

"Israel akan terus mempertahankan keamanan dan kepentingan dengan melakukan pengeboman terhadap target militer Iran di Suriah," kata Netanyahu.

Baca juga, Pesawat Militer Rusia Hilang, Siapa yang Membajak?

Penasihat Keamanan Nasional Amerika John Bolton juga memperingatkan keputusan Rusia. Menurut Bolton memberikan persenjataan canggih tersebut sebagai sebuah kesalahan besar dan akan meningkatkan ketegangan dalam skala lebih hebat lagi.

Pesawat-pesawat tempur Israel sudah melakukan melakukan serangan mematikan ke sasaran militer Iran di Suriah tahun ini. Tapi kehadiran Rusia di sana tidak mempengaruhi serangan-serangan Israel tersebut. Netanyahu mengatakan, hal ini karena ada komunikasi yang baik antara militer Israel dengan Rusia.

Tapi pada pekan lalu pertama kalinya Rusia menantang Israel di Suriah. Mereka menyalahkan Israel yang telah membuat pertahanan serangan udara Suriah menembak jatuh pesaawat Il-20 milik Rusia dan menewaskan 15 personel dalam pesawat tersebut.

Putin menggambarkan insiden tersebut sebagai sebuah rantai kecelakaan yang tragis. Peristiwa tersebut membuat Rusia mengumumkan akan melakukan langkah yang memadai untuk menjaga keamanan tentara mereka di Suriah dengan mempersenjatai Pasukan Nasional Suriah dengan sistem pertahanan udara anti-rudal S-300.

Rusia juga akan memberikan peralatan canggih lainnya ke Suriah. Peralatan yang akan membuat semua manajemen, fasilitas, pemantauan situasi di wilayah udara dan penetapan target Angkatan Udara Suriah tersentralisasi.

Rusia akan memberikan perlengkapan kepada pasukan Suriah yang dapat membajak sistem navigasi, radar dalam pesawat dan sistem komunikasi pesawat yang berada di atas Laut Tengah. Meski kedua tengah bersitegang tapi Kantor Perdana Menteri Netanyahu mengatakan kedua pemimpin negara siap melakukan dialog yang profesional.

"Sepakat untuk melanjutakan dialog antar tim profesional dan koordinasi antar-militer melalui kerja sama militer kedua negara," kata pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement