Selasa 25 Sep 2018 17:44 WIB

Permintaan Produksi Pesawat N219 Capai 110 Unit

Pesawat ini nanti bisa mendarat di landasan pacu sepanjang 450 meter saja.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro (kiri) berjabat tangan dengan President dan CEO Turkish Aerospace Industries Inc. (TAI) Temel Kotil (kanan) seusai meninjau pesawat N219 Nurtanio di Hanggar Assembly Line N219, Bandung, Jawa Barat, Senin (15/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro (kiri) berjabat tangan dengan President dan CEO Turkish Aerospace Industries Inc. (TAI) Temel Kotil (kanan) seusai meninjau pesawat N219 Nurtanio di Hanggar Assembly Line N219, Bandung, Jawa Barat, Senin (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia (DI) saat ini masih melakukan proses sertifikasi pembuatan pesawat N219. Meski masih pada tahap sertifikasi, Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengakui sudah banyak menerima pesanan produksi pesawat tersebut. 

"Permintaan itu saat ini meski masih tahap sertifikasi sudah 110 pesawat," kata Elfien usai menghadiri acara Aerosummit 2018 di Jakarta, Selasa (25/9).

Elfien mengatakan PT DI sudah melakukan riset mengenai target pasar untuk memproduksi pesawat N219. Dia menjelaskan dari riset pasar PT DI, untuk kebutuhan dalam negeri bisa mencapai 235 pesawat untuk 10 tahun ke depan. Selanjutnya untuk kebutuhan luar negeri sekitar 300 pesawat. 

Untuk produksi awal, Elfien menyasar target utama untuk domestik terlebih dahulu. "Seperti kata Pak Menteri (Budi Karya Sumadi) targetnya untuk pemerintah daerah terutama di daerah timur yang memang terbatas (jangkauannya)," jelas Elfien. 

Sebab, Elfien menjelaskan pesawat N219 setelah nanti selesai diproduksi bisa mendarat pada landasan pacu sepanjang 400 sampai 450 meter saja. Bahkan menurutnya, pesawat yang dinaiki kurang dari 30 orang tersebut bisa mendarat di landasan tanpa aspal asalkan datarannya rata dan keras. 

Hingga saat ini, Elfien memastikan proses pembuatan pesawat N219 sudah masuk pada taghap sertifikasi. "Sudah juga melakukan penerbangan Selain itu juga sudah dalam pengujian penerbangan dalam rangka time sertification. Dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub sudah tahap level yang pindah ke stage B Mudah-mudahan time sertificate ini bisa diselesaikan tahun depan," jelas Elfien. 

Setelah sertifikat selesai, Elfien menegaskan PT DI menargetkan produksi awal sudah bisa dilakukan tahun depan. Dia mengharapkan tidak ada kendala karena harus diuji coba seluruh standar yang ada dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. 

Menhub Budi Karya Sumadi mengakui sangat mendukung dalam sertifikasi yang tengah dilakukan PT DI. "Saya minta Ditjen Perhubungan Udara segera cair jadi sertifikat ini juga berdiskusi tim bersama karena ini produk bersama saya dari awal sudah minta finalisasi," jelas Budi. 

Sebelumnya, Budi mengharapkan pesawat N219 bisa menghubungkan pulau-pulau terpencil di Indonesia. Selain itu juga dapat mempermudah akses pengiriman barang yang dibutuhkan di pulau-pulau terpencil. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement