Selasa 25 Sep 2018 18:35 WIB

Cina Berang AS Jual Alat Militer ke Taiwan

AS menjual suku cadang pesawat tempur untuk Taiwan.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina pada Selasa (25/9) menyatakan ketidakpuasan atas tindakan Amerika Serikat (AS) yang menjual peralatan militernya ke Taiwan.

Juru bicara kementerian luar negeri Cina, Geng Shuang mengatakan Cina telah mengajukan pernyataan keras kepada AS setelah Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan suku cadang untuk pesawat militer senilai  330 juta dolar AS ke Taiwan.

Penjualan alat militer AS ke Taiwan semakin menambah ketegangan AS dengan Cina. Cina menganggap Taiwan merupakan wilayah teritorialnya. Saat ini, Taiwan masih perlu menyelesaikan detail penjualan dengan perusahaan AS.

"Penjualan yang diusulkan itu akan berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan dan kemampuan defensif penerima, yang telah dan terus menjadi kekuatan penting untuk stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan itu, "kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (25/9), Kantor Kepresidenan Taiwan berterima kasih kepada AS atas dukungannya. Ia mengatakan Taiwan akan terus berada dalam komunikasi dan kerja sama yang erat dengan Washington untuk berbagai masalah termasuk keamanan.

Pentagon mengatakan permintaan senilai 330 juta dolar AS itu mencakup suku cadang untuk F-16, C-130, F-5, Indigenous Defence Fighter (IDF), semua sistem pesawat terbang dan subsistem lainnya, serta elemen terkait lainnya dari logistik dan dukungan program.

Menurut Pentagon penjualan tersebut diperlukan untuk mempertahankan armada pertahanan dan udara Taiwan, dan tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement