Selasa 25 Sep 2018 21:54 WIB

In Picture: Lintas Ekbis: Produksi Jagung Nasional Surplus 4 Juta Ton

.

Rep: Republika, Antara/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Petani menata jagung usai dipanen di area pertanian Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Selasa (25/9). Pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) menaikkan Harga Pokok Penjualan (HPP) komoditas jagung dari sebelumnya Rp1.000-Rp1.500 per kilogram menjadi Rp3.150 per kilogram. (FOTO : Prasetia Fauzani/Antara)

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin memberikan kenang-kenangan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada acara Aero Summit 2018 di Jakarta, Selasa (25/9). Aero Summit 2018 yang bertemakan Streamlining The Synergy In Aerospace Industry tersebut bertujuan untuk mempercepat transformasi kluster industri dirgantara. (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Nelayan menata ikan jenis tongkol lisong di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (25/9). Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti optimistis perikanan tangkap Indonesia tahun 2018 tumbuh 10 sampai 20 persen dengan potensi maksimal mencapai 8,16 juta ton. (FOTO : Nurul Ramadhan/Antara)

Seorang pekerja menjemur biji kakao di salah satu industri pengepul di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (25/9). Harga kakao kering di tingkat pedagang pengepul turun dari harga Rp35.000 per kilogram menjadi Rp29.000 per kilogram karena banyaknya tanaman kakao yang sudah tidak produktif akibat serangan hama penyakit dan minimnya perawatan. (FOTO : Akbar Tado/Antara)

Edukasi Keuangan Syariah ke Para Dai. Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Muhammad Cholil Nafis (kiri) bersama Director of in Branch Channel AXA Mandiri Henky Oktavianus saat memerikan paparan terkait asuransi bagi Dai di Jakarta, Senin (24/9) malam. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi jagung tahun ini meningkat karena adanya Luas Tambah Tanam (LTT) baru. Hal itu membuat produksi jagung tinggi tahun ini.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, produksi jagung mencukupi. Berdasarkan Angka Ramalan (Aram) I produksi jagung sementara untuk tahun ini mencapai 28 juta ton. Produksi tersebut diperkirakan surplus empat juta ton.

Surplus produksi ini karena adanya penambahan areal lahan. Bahkan surplus mencapai 945 ribu hektare lahan jagung pada periode Oktober 2017 sampai dengan Agustus 2018 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami harapkan ini mencukupi karena banjir relatif tidak ada, kekeringan tidak ada, OPT juga tidak ada," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Selasa (25/9).

Tahun ini ada tambahan lahan 2,8 juta hektare dengan tujuh juta hektare lahan eksisting. Luas tanam untuk jagung tersebut memanfaatkan lahan-lahan integrasi perkebunan seperti di bawah tegakan kelapa, kelapa sawit maupun lahan pekarangan yang masih jarang. Berikut berita foto lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya.

sumber : Republika, Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement