REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan TNI akan tetap netral dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Menurut dia, prajurit TNI akan menolak jika ditarik ke arah politik praktis dan tak akan termakan hasutan yang akan melanggar netralitas tersebut.
"TNI akan tetap netral dalam pelaksanaan pesta demokrasi 2019, tugas kami adalah memastikan pelaksanaan pemilu dengan aman, lancar, dan sukses," ujar Hadi dalam sambutannya pada kegiatan silaturahmi dengan para veteran TNI di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (26/9).
Untuk itu, ia mengatakan, TNI akan bahu-membahu dengan komponen bangsa lainnya untuk menjaga stabilitas nasional. Hal tersebut akan dilakukan mulai dari sebelum, selama, dan sesudah pemilu. Hadi juga menjelaskan, prajurit TNI akan menolak bila ditarik ke politik praktis.
"Kami tidak akan termakan hasutan upaya-upaya melanggar netralitas tersebut. Sekali lagi saya mohon kesedian Bapak-Ibu veteran untuk melanjutkan dharma bakti menempatkan diri sebagai figur panutan dan tauladan nyata seraya berbagai pengalaman," ujar Hadi.
Menurutnya, para veteran dapat menjadi sumber inspirasi generasi muda untuk berbuat dan berperilaku lebih baik lagi untuk bangsa. Karena itu, ia meminta kerelaan para veteran untuk terus mau membimbing generasi penerus perjuangan bangsa ini.
"Berilah restu dan doakan kami dapat mempersembahkan yang terbaik demi tanah air tercinta," terangnya.
Dengan telah masuknya masa kampanye untuk Pemilu 2019, Hadi tidak ingin ada perpecahan di negeri ini. Ia menjelaskan, salah satu upaya yang TNI lakukan adalah menggugah masyarakat luas. Masyarakat digugah untuk melihat pemilu sebagai pesta demokrasi.
"Berarti rakyat bergembira dalam menentukan pilihan terbaik sesuai dengan hati nuraninya. Artinya tidak boleh ada ujaran kebencian, hasutan, fitnah, dan perpecahan antarsesama anak bangsa," kata dia.