REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Rosmah Mansor, istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak kembali diperiksa oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC). Rosmah mendatangi gedung MACC pada Rabu (26/9) untuk penyelidikan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Rosmah datang dengan didampingi pengacaranya. Pemeriksaan pertama Rosmah dilakukan Juni lalu. Saat itu ia diperiksa selama tiga jam.
Najib, yang kalah dalam pemilihan umum Mei lalu, telah dituduh melakukan pencucian uang, penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran kepercayaan. Dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan secara konsisten membantah telah melakukan kesalahan.
Pekan lalu, seorang pejabat MACC mengatakan, orang-orang yang terlibat dalam skandal 1MDB akan memperoleh lebih banyak tuduhan. "Saya tidak menyangkal itu," kata pejabat itu saat menjawab pertanyaan wartawan soal dakwaan untuk Rosmah.
Rosmah (66) telah lama menarik perhatian publik Malaysia karena barang-barang mewah yang ia kenakan. Ia diketahui menghabiskan ribuan dolar untuk berbelanja di seluruh dunia.
Kegemaran Rosmah mengoleksi barang-barang mewah membuat publik mepertanyakan gaji Najib dan membandingkannya dengan gaya hidup Rosmah.
Departemen Kehakiman AS telah menuduh lebih dari 4,5 miliar dolar AS disalahgunakan dari 1MDB dan sekitar 680 juta dolar AS berakhir di rekening pribadi Najib.
Najib dan Rosmah dilarang meninggalkan negara mereka. Properti lain yang terkait dengan 1MDB telah digeledah oleh polisi sebagai bagian dari investigasi 1MDB.
Baca juga, Rumah Sang Ibu Digeledah, Najib Razak Marah.
Barang yang disita dari rumah mereka bernilai hingga 275 juta dolar AS. Termasuk 567 tas, 423 jam tangan dan 12 ribu potong perhiasan. Perhiasan itu terdiri dari 1.400 kalung, 2.200 cincin, 2.800 pasang anting dan 14 mutiara.
Najib mengatakan sebagian besar barang yang disita dari rumahnya adalah hadiah yang diberikan kepada istri dan putrinya dan tidak ada hubungannya dengan 1MDB.