REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Memasuki hari kedua Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-73, pada Selasa (25/9), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengikuti Sesi Pembukaan General Debate.
Dalam General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-73 yang berlangsung di Markas Besar PBB, temanya adalah "Membuat PBB relevan dengan semua orang. Kepemimpinan Global dan Tanggung Jawab Bersama untuk Masyarakat yang Damai, Berkeadilan dan Berkelanjutan". Adapun isu-isu strategis yang diangkat dalam kesempatan ini ialah, Kesetaraan Gender, Migrasi dan Pengungsi, Pekerjaan yang layak, Aksi untuk LH, Orang dengan kecacatan, Revitalisasi PBB serta Pemuda, Perdamaian dan Keamanan.
Terkait dengan tema General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-73, Pemerintah Indonesia mengapresiasi bahwa tema tersebut sangat tepat dan sesuai dengan realitas dunia saat ini. Dalam menciptakan perdamaian, kesetaraan dan keberlanjutan dibutuhkan kepemimpinan global dan tanggung jawab bersama negara di dunia.
Indonesia akan terus berkontribusi untuk perdamaian dunia. Indonesia merupakan negara terbesar kedelapan yang menyumbangkan pasukan perdamaian dunia. Hingga kini, Indonesia telah menyumbang lebih dari 3.500 personel pada sembilan misi perdamaian PBB.
Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla menghadiri Pembukaan sesi General Debate Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-73 di damping oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kesejahteraan Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-73 kali ini dipimpin oleh Maria Fernanda Espinosa Garces, Presiden terpilih UNGA 73. Acara diikuti oleh Kepala Negara atau perwakilannya dari seluruh dunia. Delegasi Indonesia dalam kesempatan General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-73 ini terdiri dari Wapres Jusuf Kalla, Menko PMK Puan Maharani dan Menlu Retno L Marsudi.
Dalam rangkaian High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York ini, Menko Puan direncanakan memimpin delegasi Indonesia. Puan juga akan memberikan statement resmi dalam High Level Meeting on Non-Communicable Diseases pada tanggal 27 September 2018.