Rabu 26 Sep 2018 16:40 WIB

Integrasi Tanaman, Kementan Dorong Produksi Kedelai

Luas tanam kedelai mengalami peningkatan hingga 80 persen.

Rep: Melisa Riska Putri / Red: Friska Yolanda
Petani memanen sawi di areal persawahan sistem tumpang sari (polyculture) di Desa Kedungori, Dempet, Demak, Jawa Tengah, Jumat (26/1)
Foto: Antara/Aji Styawan
Petani memanen sawi di areal persawahan sistem tumpang sari (polyculture) di Desa Kedungori, Dempet, Demak, Jawa Tengah, Jumat (26/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian tengah mendesain pola tumpang sari untuk penanaman kedelai. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produksi dalam negeri sekaligus mengurangi impor.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, tumpang sari menjadi solusi yang memungkinkan kedelai bisa berintegrasi dengan komoditas pangan lain. "Kita buat integrasi jagung padi, jagung kedelai sehingga jagung dan kedelai menjadi saudaranya jagung," ujarnya.

Dengan begitu, tanaman kedelai tidak lagi menjadi anak tiri di Kementerian Pertanian. Cara pertanaman integrasi ini sudah berjalan baik diterapkan pada jagung dan lahan tegakkan perkebunan.

Ia menambahkan, berdasarkan Angka Ramalan (Aram) I Kementan, luas tanam kedelai mengalami penambahan luas tanam sebanyak 80 persen. Tercatat, impor kedelai yang dilakukan pada periode Januari hingga Agustus 2018 sebesar 1,68 juta ton. Angka ini mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2017 yakni 1,94 juta ton.

Baca juga, Meski Perang Dagang, Cina Tetap Impor Kedelai dari AS

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement