REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogayakarta (DIY), Sigit Sapto Rahardi, belum bisa memasikan kapan becak listrik akan dirilis dan dapat beroperasi secara resmi. Sebab, saat ini pihaknya masih mengurus perizinan pengoperasian becak listrik tersebut ke pemerintah pusat.
"Saya akan konsultasi ke pusat. Saya punya produk-produk yang seperti ini dan saya inginnya ada izin dan ada rekomendasi kendaraannya untuk angkutan tradisional yang ada di Yogya," kata Sigit, saat dikonfirmasi.
Sigit menuturkan, pihaknya tengah membuat konsep prototype dari becak listrik itu sendiri agar bisa segera diajukan ke pemerintah pusat. Ia menargetkan, prototype tersebut dapat diuji cobakan pada tahun ini.
"Konsep prototype itu besok mau disampaikan ke Jakarta (pemerintah pusat). Nanti kalau sudah jadi, saya akan membuat surat secara resmi dari pemerintah daerah ke pusat," lanjutnya.
Adapun konsep prototype ini sendiri, lanjutnya, ada dua. "Ada becak tradisional ditambahkan mesin, dan ada becak listrik yang seperti bentor (becak motor) itu, tapi digerakkan dengan tenaga listrik," ujarnya.
Dengan adanya becak listrik ini, dapat menjadi alternatif angkutan selain betor, di mana betor dilarang pengoperasiannya di DIY, khususnya di kawasan Malioboro. Tentunya juga menjadi solusi bagi pengendara bentor untuk beralih ke becak listrik.
"(Becak listrik) bukan sebagai pengganti, tapi sebagai kendaraan alternatif. Becak listrik itu sebagai penguat becak tradisional. Sehingga, mereka yang gak kuat untuk ngayuh, jadi mereka dibuatkan becak listrik," katanya.